sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menhub dukung penuh pengintegrasian transportasi massal Jabodetabek

Kementerian Perhubungan apresiasi pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Rabu, 29 Sep 2021 17:19 WIB
Menhub dukung penuh pengintegrasian transportasi massal Jabodetabek

Kementerian Perhubungan mendukung penuh pengintegrasian transportasi massal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Kemenhub berharap konektivitas antarmoda di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya semakin meningkat.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan, konektivitas tersebut bisa dilaksanakan melalui konsep Transit Oriented Development (TOD). "Sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal,” ujarnya dikutip dari laman Kemenhub Rabu (29/9/2021).

Menhub mengapresiasi dilaksanakannya 4 kegiatan pada hari ini dalam upaya mengintegrasikan transportasi massal di Jabodetabek. Pertama, pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko sebagai pertiketan dan tarif terintegrasi di sejumlah transportasi massal yakni: KRL, MRT, Transjakarta, dan LRT Jakarta dan akan dikembangkan ke moda transportasi lainnya.

Kedua, Pencanangan Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun Sudirman. Ketiga, Peresmian Penataan Kawasan Stasiun Tahap 2 yaitu di Stasiun Tebet dan Sudirman.

Keempat, Penandatanganan Dokumen Integrasi Transportasi Jabodetabek antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. MRT Jakarta (Perseroda). “Kami mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kemenhub, KemenBUMN, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, dan pihak terkait lainnya dalam upaya bersama membangun transportasi massal di Jabodetabek yang terintegrasi," bebernya.

Tanpa kolaborasi dan integrasi, katanya, program tersebut tidak mungkin ini bisa terlaksana dengan baik. "Kita juga konsisten bahwa semua ini dalam rangka melaksanakan apa yang selalu dipesankan Presiden ke kami untuk melakukan segala pekerjaan dengan baik dan harus delivered atau dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak," jelas Menhub.

Integrasi, lanjutnya, menjadi hal penting dan mendesak untuk dilaksanakan, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi seperti di Jabodetabek. Pertumbuhan jumlah penduduknya yang tinggi tentunya berdampak signifikan terhadap kebutuhan angkutan umum massal.

“Dengan adanya integrasi, perpindahan diantara moda transportasi tersebut dapat dibuat menjadi lebih mudah, cepat, aman dan nyaman. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunaakan angkutan umum dibanding menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini Ini dapat membantu mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi udara,” tambahnya.

Sponsored

Di Kawasan aglomerasi seperti Jabodetabek, upaya menata sistem transportasi yang terpadu tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ). Salah satu targetnya adalah pergerakan pengguna angkutan umum massal perkotaan mencapai 60% dari total pergerakan yang dilakukan.

“Dalam melakukan penataan transportasi di Jabodetabek ini, telah dibentuk perusahaan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) hasil dari kolaborasi dari PT KAI dan MRT Jakarta (Perseroda),” tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid