sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menhub minta KAI lakukan tes acak di KRL

Tes cak dilakukan karena kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 19 Jun 2021 19:46 WIB
Menhub minta KAI lakukan tes acak di KRL

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) melakukan tes secara acak (random test) Covid-19 kepada penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, di sejumlah stasiun utama. Hal ini mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Budi mengatakan, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat. Karena itulah, kata dia, perlu perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19.

“Saya mendapat laporan, jumlah pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400.000 hingga 500.000 penumpang per hari. Walaupun di masa normal bisa di atas satu juta penumpang, tetapi ini harus kita sikapi mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19. Oleh karenanya, kami tugaskan kepada PT KAI untuk melakukan random check di stasiun utama seperti di Gambir, Senen, Manggarai, dan stasiun utama lainnya di lintas Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” kata Budi, Sabtu (19/6).

Lebih lanjut, kata dia, tes secara acak ini perlu dilakukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat jika saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan diharapkan masyarakat tidak melakukan perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak.

“Kami mengimbau kepada masyarakat kalau kondisi tidak begitu fit dan merasa sakit, agar menghindari perjalanan dan juga pergerakan yang tidak perlu,” ujarnya.

Budi mengungkapkan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat akan menyediakan bus-bus di sejumlah titik stasiun, sebagai alternatif angkutan agar kondisi penumpang kereta tidak berdesakan.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo menyatakan, siap untuk melaksanakan random test di beberapa stasiun utama.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat terhadap penumpang KRL, seperti misalnya mewajibkan untuk penumpang memakai masker, mencuci tangan, memberi tanda tempat duduk dan tempat berdiri agar penumpang dapat menjaga jarak, dan membatasi kapasitas penumpang hanya 74 penumpang di setiap gerbong kereta.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid