Menkes berencana beri sertifikat bagi warga yang divaksin

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, berencana memberikan sertifikat kesehatan digital kepada masyarakat yang telah divaksin. Dokumen itu dapat menjadi syarat warga bepergian atau menghadiri kegiatan yang menimbulkan kerumunan. 

"Tadi Bu Aliya bilang ada ide yang bagus dan saya rasa ini akan saya pakai. Misalnya kalau sudah vaksin, kita akan kasih sertifikat. Cuma sertifikatnya bukan sertifikat fisik. tetapi sertifikat digital yang ditaruh di Apple Wallet atau Google Wallet," katanya saat raker bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1).

"Sehingga kalau dia terbang atau mau pesan tiket di Traveloka, tidak usah menunjukan PCR (polymerase chain reaction) test atau antigen," sambungnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengkaji rencana tersebut dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Menurutnya, sertifikat itu dapat menjadi insentif bagi masyarakat.

"Ini nanti bisa kita pakai untuk protokol-protokol industri lainnya. Misalnya orang mau nonton konser, orang mau datang ke pasar, orang mau datang ke mal, atau orang mau kumpul bersama, lakukan pengajian bersama, bisa," tutur Budi.

"Tetapi asalkan ada health sertificate dalam bentuk Google Wallet, nanti kita cari aplikasinya bisa dibikin anak-anak muda Indonesia agar bisa menjadi mekanisme screening yang baik dan online," imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, mengingatkan, orang yang telah divaksin masih berpotensi tertular Covid-19. Dengan demikian, tidak serta merta bebas melenggang lakukan kegiatan apa pun.

"Divaksin bukan berarti bebas. Divaksin kemudian melayu sana-sini kena virus, naik pesawat, nularin semua, Pak," tegasnya.

Gayung bersambut, kata berjawab. Budi mengelak, setiap kegiatan dapat dilakukan jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Tetap pakai masker, jaga jarak, harus pakai, Pak. Pakai masker harus."