sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menkes Budi: 80% kasus Covid-19 di Indonesia varian baru

Menurut Budi, Indonesia kemungkinan sudah mencapai puncak kenaikan kasus Covid-19.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 04 Jul 2022 14:34 WIB
Menkes Budi: 80% kasus Covid-19 di Indonesia varian baru

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sub-varian baru BA.4 dan BA.5 telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. Ini terkait dengan tren kenaikan kasus di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

"Sekarang di Indonesia, BA.4 dan BA.5 sudah lebih dari 80% dari varian yang kita genome sequence. Bahkan untuk di DKI Jakarta itu sudah 100%," kata Budi dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (4/7).

Budi menyebut, kenaikan kasus Covid-19 terjadi secara global, bukan hanya di Indonesia. Puncak kasus yang disebabkan varian baru umumnya terjadi dalam 30-40 hari sejak kasus pertama kali ditemukan.

Menurut Budi, Indonesia kemungkinan sudah mencapai puncak kenaikan kasus Covid-19. Terlebih, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dominasi dari sub-varian BA.4 dan BA.5 sudah berada di angka yang tinggi.

"Indonesia ini sudah sekitar 30 hari. Jadi, kita mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu kedepan. Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, seharusnya puncaknya sudah tercapai," ujarnya.

Budi merujuk pada capaian puncak kasus sebelumnya yang didominasi varian Delta atau Omicron. Menurutnya, terjadi penurunan ketika populasi satu varian hampir mencapai 100%.

"Jadi, sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik, tapi pelandaian mulai terjadi baik di Jakarta maupun di Indonesia," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, jumlah kasus di Indonesia terbilang lebih rendah dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang masih tinggi.

Sponsored

Berdasarkan penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero survei pada Desember 2021, 88% populasi memiliki antibodi di level 400-500. Jumlah tersebut meningkat tajam pada sero survei pada Maret 2022, di mana 99% populasi memiliki antibodi di level 3000-4000.

Untuk itu, kata Budi, pemerintah akan mulai melakukan sero survei ketiga. Pihaknya berharap, hasil sero survei dapat keluar dalam satu bulan mendatang.

"Untuk bisa mengambil kebijakan yang tepat terutama di bulan Agustus-September, karena kita juga ada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita akan jalankan sero survei yang ketiga yaitu mulai hari ini," ucap Budi.

Budi menambahkan, percepatan vaksinasi booster perlu didorong untuk menjaga level antibodi yang tinggi di masyarakat. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan bersama-sama menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus ke depannya.

"Sehingga, kedepannya kita akan lebih yakin, masyarakat lebih tinggi untuk beraktivitas, dan kalau mereka beraktivitas kegiatan ekonomi kita akan bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid