Menkes jamin stok obat Covid-19 aman

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan stok obat Covid-19 masih cukup terkecuali untuk sejumlah obat yang sangat spesifik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar tak terjadi kenaikan harga yang gila-gilaan.

"Dari sisi obat-obatan, sebenarnya dari stok kecuali untuk beberapa obat yang sangat spesifik seperti Actemra, Gammaraas, stoknya masih cukup," kata Budi Gunadi dalam rapat kerja virtual dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7).

Untuk obat spesifik ini, Budi mengatakan, terjadi kelangkaan karena dibutuhkan banyak orang. "Sama seperti di krisis ekonomi, kalau ada euforia yang sangat besar, rakyat akan rush sehingga terjadi kelangkaan dan harganya tinggi."

Untuk mengatasinya, Kemenkes mengintervensi agar harga obat tidak melonjak 10-20 kali lipat serta berkoordinasi dengan TNI/Polri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, sebagian besar produsen obat menyatakan memastikan produksi lancar dan meminta pemerintah memperhatikan distribusinya agar tidak terjadi penimbunan.

"Karena sebagian besar industri sebenarnya tidak mengatakan stok tidak masalah, hanya jalur distribusi yang mereka sampaikan harus dilihat agar tidak terjadi penumpukan obat dan tidak terjadi peningkatan (harga) obat-obatan yang gila-gilaan," bebernya.

Budi menegaskan, penjualan obat Covid-19 juga tidak dilakukan secara bebas. Tujuannya, distribusi dapat dilakukan dengan baik dan tidak terjadi permaianan harga.

"Semua obat-obat itu tidak boleh dibeli bebas, harus dijual dengan resep dokter dan dijual di rumah sakit sehingga harusnya distribusinya akan lebih terkontrol," pungkasnya.