Menko PMK: 60% ibu hamil di RSKIA Bandung terpapar Covid-19
Hingga saat ini, tingkat keterisian tempat tidur BOR di RSKAI telah mencapai lebih dari 80%.
Sebanyak 60% ibu hamil di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) terpapar Covid-19. Demikian disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy
"Di RSKIA ini ibu hamil yang terkena Covid-19 hampir 60%. Ini menunjukkan Covid-19 sudah tidak pandang bulu, ibu hamil bahkan berisiko pada anak yang dikandungnya," Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6).
RSKIA sebagai salah satu RS rujukan Covid-19 telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jabar No. 445/Kep.186-Dinkes/2020 dinilai sigap menangani ibu hamil yang terindikasi dan telah dinyatakan positif Covid-19.
Penanganan ibu hamil, menurut dia, yang terindikasi dan telah dinyatakan positif Covid-19 di RSKIA dilakukan intensif hingga saat melahirkan.
"Anak yang dilahirkan juga akan langsung ditangani dan diperiksa ulang untuk memastikan apakah dia suspect atau sudah positif Covid-19 seperti yang terjadi pada ibunya," ucapnya.
Hingga saat ini, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di RSKAI telah mencapai lebih dari 80%. Ia pun berharap, pemerintah pusat, terutama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan sekitar 3.000 tempat tidur tambahan untuk pasien Covid-19.
"RSKIA ini dari 370 kamar yang berfungsi, 150 untuk Covid-19 atau sekitar 40% lebih," tutur Kang Emil, sapaan akrabnya.
Ia pun mengimbau kepada wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke Bandung Raya. Selain sudah ada penetapan status Siaga 1 untuk Bandung Raya, kapasitas rumah sakit disana juga sudah di atas 80%.