sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko PMK: Jangan bermimpi Indonesia bebas bencana

Menurutnya, kondisi Indonesia senantiasa diintai bencana alam perlu disyukuri.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 29 Okt 2021 16:26 WIB
Menko PMK: Jangan bermimpi Indonesia bebas bencana

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut
bencana alam di Indonesia adalah keniscayaan. 

Sebab, Indonesia termasuk negara yang berada dalam wilayah cincin api pasifik (ring of fire). Dia mengungkapkan, kepulauan nusantara sudah ditakdirkan Allah SWT untuk mengalami berbagai bencana alam.

"Jangan bermimpi suatu saat Indonesia bebas bencana," ucapnya dalam diskusi virtual, Jumat (29/10).

Menurutnya, kondisi Indonesia senantiasa diintai bencana alam perlu disyukuri. Bahkan, disikapi positif agar selalu waspada dan mencegah berbagai kemungkinan dampaknya. 

Selama 2020, sudah tercatat sebanyak 4.560 kejadian bencana. Kemudian, terdapat 2.148 kejadian bencana pada 2021 (per 26 Oktober 2021). Bahkan, sebesar 98% kejadian tersebut adalah bencana hidrometeorologi.

Terkait kejadian bencana paling dominan, kata dia, adalah banjir. Kemudian, diikuti puting beliung dan tanah longsor. "Baru saja saya juga ikut menyelesaikan masalah tanah longsor ini di Bali yang memakan korban jiwa yang semestinya tidak perlu," tutur Muhadjir.

Di sisi lain, terdapat tren kenaikkan bencana hidrometeorologi sejak satu dekade lalu. Jumlah kejadian bencana hidrometeorologi pada 2020 hampir lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada 2005. Bencana hidrometeorologi pada 2005 sebanyak 539 kejadian.

Ia pun mengingatkan, penanganan bencana hidrometeorologi harus menjadi fokus perhatian bersama. Penanganannya bukan hanya ketika keadaan darurat pasca bencana. Namun, juga kesiapsiagaan pra bencana. 

Sponsored

Upaya antisipasi dapat mengurangi risiko kerugian, juam korban, hingga bisa memberikan manfaatkan kestabilan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut cuaca ekstrem diperkirakan bakal semakin sering terjadi yang berujung pada bencana hidrometeorologi. 

Cuaca ekstrem telah melanda Indonesia belakangan ini sejak Oktober 2020 lalu. Puncak bencana hidrometeorologi itu, kata Dwikorita Karnawati, pada Januari dan Februari 2021. Dia melanjutkan, cuaca ekstrem yang terjadi bertubi-tubi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. 

Padahal, sambungnya, banjir dahsyat akibat cuaca ekstrem pada 2020 terbatas di DKI Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi/Bodetabek).

"Kalau tahun ini tidak hanya di DKI, ada di Kalimantan, ada di Sulawesi, ada di Jawa, ada di bagian Indonesia lainnya. Yang dikhawatirkan, kejadian ini akan menjadi kenormalan baru, cuaca ke depan dikhawatirkan kondisinya selalu ekstrem seperti itu,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/3).

Berita Lainnya
×
tekid