Menlu Retno tekankan pentingnya database diaspora Indonesia

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menekankan pentingnya Indonesia melakukan kolaborasi dengan diaspora yang berada di luar negeri. Untuk itu, Retno menekankan pementingnya pemerintah memiliki database diaspora Indonesia.

Dengan data ini, peta talenta diaspora Indonesia dapat terlihat dengan jelas dan nantinya diharapkan diaspora bertalenta ini dapat membantu melatih Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

"Contohnya pada saat kita perlu ahli pertanian yang dapat menanam padi dengan yield lebih tinggi. Dengan data ini, kita bisa menghubungi teman-teman diaspora minta saran, konsultasi, dan sebagainya," ujar Retno di kongres Diaspora Indonesia ke-5, Jakarta, Sabtu (10/8).

Nantinya, kata Retno, data ini akan membantu Indonesia mengembangkan pelatihan vokasi yang diperlukan.

Retno melanjutkan, pemetaan database tersebut telah dimulai oleh Kementerian Luar Negeri. Warga diaspora pun, kata Retno, turut serta membantu pemetaan tersebut dengan membuat aplikasi Diaspora Connect.

Retno berharap diaspora dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan mendatangkan investasi serta berinvestasi juga di Indonesia.

Pekerjaan rumah bagi Indonesia, kata Retno, adalah melakukan reformasi agar  iklim investasi menjadi kondusif. Sehingga, pada saat diaspora membantu mempromosikan investasi, di dalam negeri juga sudah siap menerima investasi tersebut.

"Tapi jangan lupa, banyak juga teman-teman diaspora yang banyak memiliki uang dan jangan lupa juga ajakan kita tanamlah uangmu di Indonesia. Karena kita tahu apa yg terjadi di China dan India, itu adalah diaspora mereka pulang membawa uang untuk berinvestasi di negaranya," ujar Retno.

Retno melanjutkan kolaborasi dengan diaspora ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi yang akan memberikan prioritas pada pengembangan SDM pada periode kedua masa jabatannya. 

"Sudah ada perintah apresiden untuk beri dukungan kepada diaspora pada visinya. Insyaallah akan kita terus lanjutkan untuk bersinergi dengan teman-teman," tutur Retno.