sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri LHK pastikan rezim Jokowi takkan setop deforestasi

"Pembangunan yang sedang berlangsung secara besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon."

Dave Linus Piero
Dave Linus Piero Kamis, 04 Nov 2021 09:59 WIB
Menteri LHK pastikan rezim Jokowi takkan setop deforestasi

Indonesia memastikan akan terus melakukan deforestasi dengan dalih pembangunan, terutama infrastruktur, dilakukan untuk kesejahteraan rakyat. Pernyataan ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.

"Kalau konsepnya tidak ada deforestasi berarti tidak boleh ada jalan, lalu bagaimana dengan masyarakatnya, apakah mereka harus terisolasi? Sementara negara harus benar-benar hadir di tengah rakyatnya," ucapnya, melansir situs web Kementerian LHK, Kamis (4/11).

Siti lalu mencontohkan dengan Kalimantan dan Sumatera. Di sana, klaim, banyak jalan yang terputus karena harus melewati kawasan hutan. Hingga kini, disebut lebih dari 34.000 desa berada di kawasan hutan dan sekitarnya.

Dirinya mengakui, Indonesia menargetkan netralitas karbon dari sektor kehutanan pada 2030 karena bisa menjadi sumber penyerapan karbon. Meski demikian, FoLU net carbon sink 2030 diklaim tidak sama dengan nihil penebangan hutan (zero deforestation). 

Politikus Partai NasDem ini sesumbar, Indonesia menolak penggunaan terminologi deforestasi yang tidak sesuai dengan kondisi di "Tanah Air". Dibandingkannya kasus di Eropa dengan RI.

Di "Benua Biru", terang Siti, sebatang pohon yang ditebang di belakang rumah mungkin masuk dalam kategori deforestasi. “Ini tentu beda dengan kondisi di Indonesia," katanya.

Jika pemerintah menyetop pembangunan atas nama zero deforestation, menurutnya, sama saja dengan melawan mandat UUD NRI 1945. Kilahnya, kekayaan alam, termasuk hutan, harus dikelola untuk pemanfaatannya menurut kaidah-kaidah berkelanjutan dan prinsip berkeadilan.

Karenanya, Siti menegaskan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) takkan menyetop penebangan hutan. "Pembangunan yang sedang berlangsung secara besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," tuturnya.

Sponsored

Dirinya pun mengajak semua pihak berhati-hati memahami deforestasi dan tak membandingkannya dengan terminologi negara lain lantaran ada persoalan cara hidup, gaya hidup, termasuk definisi rumah huni menurut masyarakat Indonesia dengan halaman rumah dan sebagainya, yang berbeda dengan konsep dan kondisi di Eropa, Afrika, dan lainnya.

Berita Lainnya
×
tekid