Milenial belum rasakan dampak pembangunan infrastruktur
Pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi masih belum dirasakan kaum milenial secara langsung.
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program andalan Presiden Joko Widodo sejak awal memerintah di 2014. Bahkan, menjelang akhir pemerintahannya, Jokowi meminta jajarannya mengebut sejumlah proyek infrastruktur.
Namun, apakah masyarakat telah merasakan dampak pembangunan infrastruktur?.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi masih belum dirasakan kaum milenial secara langsung. Pasalnya, pembangunan infrastruktur yang sudah selesai masih di bawah 20%.
"Sisanya masih on going. Jadi, kalau melihat dampak kepada milenial masih membutuhkan waktu," kata Bhima, di Jakarta Selatan, Sabtu (19/1).
Dampak pembangunan infrastruktur bagi kaum milenial disebut belum merata. Hanya daerah perkotaan saja yang merasakan dampaknya, sedangkan di perdesaan justru terjadi urbanisasi ke perkotaan.
"Tidak sedikit milenial di di perdesaan yang menjual tanahnya dan beralih menjadi ojek online," ujar Bhima.
Kendati demikian, Bhima mengatakan, dikebutnya pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif. Misalnya, makin kencangnya koneksi internet, konektivitas antar daerah di Indonesia, serta memunculkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah Indonesia timur.
"Juga, munculnya pusat-pusat bisnis baru bagi para milenial," kata dia.
Bhima menyebut, setidaknya ada tiga prioritas pembangunan yang harus diutamakan oleh pemerintah. Yakni, infrastruktur transportasi laut. "Indonesia merupakan negara maritim, maka harus fokus dalam pembangunan pelabuhan dan pembangunan angkutan transportasi laut," kata dia.
Lalu, pembangunan transportasi darat dengan cara mengkaji ulang kemanfaatan dan efisiensi infrastruktur. "Mana di antara jalan tol atau rel kereta api yang lebih utama untuk menurunkan biaya logistik?" kata Bhima.
Serta, pembangunan konektivitas jaringan internet di perdesaan, terutama bagi kaum milenial. Menurut Bhima, langkah ini efektif untuk mencegah urbanisasi milenial.