Minta maaf ke Prabowo, Ridwan Kamil mau 'CLBK'?

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sabtu (8/2), di acara pernikahan anak Ketua DPRD Jabar, M Taufik Hidayat di Kota Bandung.

Pertemuan tersebut menggambarkan hubungan keduanya kembali mesra, disebut-sebut semacam "cinta lama bersemi kembali" (CLBK).

Maklum, pada Pilkada Jawa Barat 2018, Gerindra tak mengusung Emil sebagai calon gubernur. Kang Emil disebut telah meninggalkan Gerindra. Padahal sebelumnya, di Pilkada 2013, Emil diusung partai besutan Prabowo tersebut untuk maju sebagai wali kota.

Kebersamaan tersebut diabadikan mantan Wali Kota Bandung itu melalui sebuah unggahan di akun instagram @ridwankamil. Pertemuan dirinya merupakan momentum pertama untuk bisa kembali berbincang langsung dengan Menteri Pertahanan RI tersebut sejak Pilgub Jabar 2018.

"Dan saya mengucapkan selamat atas penugasan sebagai menteri pertahanan saya mendoakan beliau sukses lancar karena ini bukan tugas sederhana. Mengucapkan selamat datang di Bandung," katanya kepada wartawan, Minggu (9/2).

Momentum pertemuan kemarin dinilai unik, karena yang menjadi saksi nikah anak Ketua DPRD Jabar ada tiga orangm termasuk dirinya.

"Awalnya saya kira hanya Pak Prabowo saja. Biasanya kalau saksi nikah dua kan berhadapan posisi duduknya kalau ini mah tiga. Sehingga duduknya berdampingan," ungkapnya.

Emil mengaku meminta maaf kepada Prabowo pada kesempatan itu. "Sebagai yang muda ke yang sepuh terhadap apapun yang mungkin dalam perjalanan kurang berkenan di mata beliau karena sebuah takdir," ujarnya.

Emil juga mengaku tak canggung, meski momen politik sempat membuat hubungan keduanya tidak kondusif. Selain sikap hangat Prabowo yang dinilainya menunjukkan kedewasaan.

"Tidak canggung, saya sudah biasa menghadapi situasi seperti itu, mengalir saja. Dan terlihat memang sudah cair sih. Mungkin persepsi orang menganggap bagaimana. Namun saya melihat kepribadian Pak Prabowo yang melihat masa depan lebih penting ketimbang masa lalu," tutupnya. (Ant)