sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

MPR dorong pemerintah sosialisasi pengujian vaksin Covid-19

Bamsoet menilai, hal itu untuk meminimalisasi masyarakat terpapar disinformasi dan malainformasi.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 17 Des 2020 19:59 WIB
MPR dorong pemerintah sosialisasi pengujian vaksin Covid-19

Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menilai, pemerintah perlu menyosialisasi pengujian vaksin Covid-19 dengan penekanan pada aspek kualitas.

"Sehingga masyarakat terhindar dari disinformasi dan malainformasi yang menyesatkan terkait vaksin Covid-19," ujar Bamsoet, sapaannya, dalam keterangannya, Kamis (17/12).

Dia juga meminta mekanisme pemberian vaksin disusun berdasar skala prioritas dengan mendahulukan kelompok masyarakat rentan terpapar, seperti tenaga medis dan lansia.

Di samping itu, Bamsoet mendorong pemerintah memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 bagi seluruh rakyat. Sebab, dirinya merasa masih ada kalangan masyarakat yang menolak divaksin karena sejumlah alasan.

Hal itu diyakininya merujuk hasil survei partisipasi program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), di mana 64,8% keluarga mau divaksinasi. Kemudian, 27,6% mengatakan belum tahu dan 7,6% menolak divaksin.

Padahal, kata Bamsoet, tidak ada alasan bagi setiap orang untuk tidak dapat menerima vaksin. "Di sinilah peran penting setiap anggota MPR RI," paparnya.

Terlepas dari permintaan itu, dirinya mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggratiskan vaksin Covid-19 bagi seluruh rakyat. Pun mendukung sikap pemerintah melarang perayaan tahun baru 2021.

Menurutnya, langkah tersebut sudah tepat sebab tingkat penularan di masyarakat tergolong tinggi. Itu terlihat dari tren positivity rate nasional per 13 Desember 2020 meningkat menjadi 18,1% dari sebelumnya 13,81%. Angka ini melebihi ambang batas WHO, di bawah 5%.

Sponsored

"Perjalanan ke sejumlah destinasi wisata juga diperketat. Bukan untuk menghambat pertumbuhan ekonomi daerah dari sektor pariwisata, melainkan untuk mengantisipasi agar tak terjadi lonjakan penderita Covid-19 akibat momentum pergantian tahun baru," tegasnya.

"Yang diperbolehkan melakukan perjalanan hanyalah mereka yang sehat dan terbebas dari Covid-19 dengan dibuktikan melalui hasil tes swab PCR maupun antigen. Langkah ini diambil untuk kebaikan kita bersama," tandas Bamsoet.

Berita Lainnya
×
tekid