sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

MPR minta pemerintah transparan dalam menyalurkan bansos BBM

Harga BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax resmi naik pada Sabtu, 3 September 2022.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 05 Sep 2022 14:43 WIB
MPR minta pemerintah transparan dalam menyalurkan bansos BBM

Pemerintah diminta transparan dalam menggelontorkan bantuan sosial (bansos). Tujuannya, memperkuat solidaritas dalam menghadapi gejolak ekonomi global di Tanah Air.

"Tanpa kebersamaan antara para pemangku kebijakan dan masyarakat, maka akan sulit menghadapi dampak gejolak ekonomi global," ucap Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, dalam keterangannya, Senin (5/9).

Menurutnya, berbagai sektor berpotensi terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, pemerintah harus merealisasikan berbagai program demi pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkelanjutan.

"Saya berharap, program prioritas bisa tetap direalisasikan dengan baik untuk menjamin keberlangsungan pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan," tuturnya.

Baginya, bansos dalam rangka melindungi rakyat dari dampak kenaikan harga BBM belum cukup. Dia berpendapat, "Kepedulian pemerintah dan masyarakat terhadap sesama harus ditingkatkan."

Lestari melanjutkan, penyesuaian harga BBM dan krisis global menjadi tantangan masyarakat pascapandemi Covid-19. Akibatnya, tingkat kepercayaan publik terhadap para pemangku kebijakan berpotensi menurun.

Lebih jauh, politikus Partai NasDem ini juga berharap, pemerintah terus meningkatkan berbagai program pemenuhan gizi masyarakat menyusul kenaikan harga BBM. Apalagi, negara tengah fokus menekan prevalensi kasus kekerdilan (stunting).

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax per Sabtu (3/9), pukul 14.30 WIB. Salah satu alasannya, nilai subsidi dan kompensasi sektor energi yang dikucurkan membengkak dan distribusinya salah sasaran.

Sponsored

Harga Pertalite kini menjadi Rp10.000/liter dari sebelumnya Rp7.650/liter, sedangkan solar dari Rp5.150/liter menjadi Rp6.800/liter. Kemudian, Pertamax naik Rp2.000/liter dari Rp12.500/liter.

Di sisi lain, pemerintah menyiapkan anggaran Rp24,17 triliun sebagai bantuan sosial (bansos) tambahan imbas rencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Bantuan diberikan dalam 3 skema.

Pertama, BLT senilai Rp12,4 triliun kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Dengan demikian, setiap sasaran bakal menerima Rp600.000 dan penyalurannya dilakukan dua kali.

Kemudian, bantuan subsidi upah (BSU) dengan alokasi anggaran Rp9,6 triliun. Bansos ini bakal disalurkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) kepada 16 juta pekerja, yang masing-masing menerima sebesar Rp600.000.

Terakhir, pemerintah daerah (pemda) diminta menyiapkan 2% dari dana transfer umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun, yaitu dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH), untuk menyubsidi sektor transportasi. Subsidi akan diarahkan untuk angkutan umum, nelayan, ojek online (ojol), serta perlindungan sosial tambahan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid