MRT Jakarta perlonggar jarak keberangkatan antarkereta
Kebijakan merujuk hasil evaluasi terhadap tren penumpang dalam 3 hari terakhir.
PT MRT Jakarta (Perseroda) memperlonggar jarak keberangkatan antarkereta (headway) guna meminimalisasi penyebaran coronavirus anyar (Covid-19). Sekarang diterapkan per 10 menit. Berlaku efektif sejak hari ini (Kamis, 26/3).
Kebijakan tersebut, ungkap Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, sesuai hasil evaluasi. Penilaian merujuk tren penumpang pada Senin-Rabu (23-25/3).
"Evaluasi kami dalam tiga hari terakhir ini, jumlah penumpang telah berkurang. Hingga lebih dari 90%," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, beberapa saat lalu.
Pada Senin, jumlah penumpang MRT Jakarta sebesar 10 ribu. Kemarin, hanya melayani 3.000 orang.
Pertimbangan lain, mendukung gerakan jaga jarak fisik (physical distancing) di ruang publik. Transportasi umum, salah satunya.
Kendati demikian, ungkap Effendi, kebijakan pembatasan jarak antarpenumpang tetap 60 orang dalam satu gerbong. Berlaku selama masa tanggap darurat Covid-19 di Jakarta.
Dirinya berharap, masyarakat hanya bepergian saat dalam kondisi darurat. Dus, potensi penyebaran virus SARS-CoV-2 dapat diminimalisasi.
Hingga Rabu (25/3), pukul 15.30 WIB, terkonfirmasi 790 kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Sebanyak 463 di antaranya, terjadi di Jakarta.