sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhadjir: Tuberkulosis fenomena gunung es di Indonesia

Baru sekitar 845.000 kasus tubekulosis (TB) yang berhasil dideteksi di Indonesia, sedangkan 57% lainnya belum teridentifikasi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Minggu, 05 Sep 2021 08:09 WIB
Muhadjir: Tuberkulosis fenomena gunung es di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, kasus tuberkulosis (TB) yang terdeteksi seperti fenomena gunung es karena belum terungkap seluruhnya. Yang diperkirakan sekitar 845.000 kasus, sedangkan 57% lainnya belum teridentifikasi.  

"Ini merupakan fenomena gunung es. Kalau salah satu keluarga kena TB, itu kemungkinan bisa keluarga sekitarnya juga terinfeksi TB dan TB ini gejalanya mirip Covid-19, ada yang orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala," ucapnya saat meninjau pelaksanaan kegiatan penapisan TB di Kota Yogyakarta, DIY, Sabtu (4/9).

"Karena itu, dengan adanya tracing (pelacakan) ini, kita bisa lebih tahu persis karena bisa termasuk mereka yang bergejala atau tidak,” sambungnya.

Untuk memecahkan kasus yang belum terdeteksi, menurutnya, perlu penapisan dan pelacakan kasus TB. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Zero TB Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan mobile screening untuk mendeteksi kasus TB, yang diklaim pertama di Indonesia.

Muhadjir melanjutkan, kasus TB di Kota Yogayakarta tergolong tinggi. Karenanya, dia mengapresiasi pelaksanaan penapisan keliling dengan cara jemput bola dan dinilai bisa menjadi model dalam penanganan TB di wilayah-wilayah lain di Indonesia.

"Nanti akan saya kaji kalau memang sangat visible bisa didiseminasi, artinya bisa digunakan untuk wilayah-wilayah yang lain,” jelasnya.

Dirinya menerangkan, kondisi paru-paru yang dicek dengan mobil x-ray bisa menunjukkan ada atau tidaknya masalah kesehatan. Pelayanannya pun dianggap sangat cepat, praktis, dan menggunakan teknologi canggih, seperti realitas virtual (virtual reality) dan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI).

"Ketika saya diperiksa di dalam mobil ternyata monitor yang di luar dipegang dokter sudah bisa tahu kondisi saya sehingga ketika saya turun dari mobil, saya langsung bisa tahu kondisi paru-paru saya. Ini suatu hal yang sangat praktis dan saya kira biayanya jauh lebih murah dibanding rontgen konvensional," tutur Muhadjir.

Sponsored

Kementerian Koordinator (Kemenko) PMK lantas akan memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkaji inovasi tersebut agar bisa direplikasi dan dilibatkan dalam program penanganan TB di Indonesia sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021.

"Tentu akan kita pelajari. Mudah-mudahan bisa ditekan juga biaya-biaya peralatan yang diperlukan dan bisa digunakan secara masif karena kita punya target tahun 2030 kita bisa bersih dari TB sesuai dengan perintah Pak Presiden," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid