sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhammadiyah beri rekomendasi bagi Jokowi dan Prabowo

Pengurus Pusat Muhammadiyah bakal memberikan rekomendasi bagi calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada April 2019.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 12 Feb 2019 03:14 WIB
Muhammadiyah beri rekomendasi bagi Jokowi dan Prabowo

Pengurus Pusat Muhammadiyah bakal memberikan rekomendasi bagi calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada April 2019.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan rekomendasi itu akan dirumuskan dalam Sidang Tanwir yang akan digelar di Bengkulu pada 15-17 Februari 2019. 

Menurut dia, PP Muhammadiyah mengundang Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Sidang Tanwir. PP Muhammadiyah berniat mendengarkan langsung gagasan dan pemikiran Jokowi dan Prabowo perihal keagamaan dan kebangsaan, serta memandang kedua capres tersebut sebagai tokoh nasional.

“Tema yang akan beliau berdua sampaikan itu sama, yaitu beragama yang mencerahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harapan kami beliau berdua dapat menyampaikan pokok-pokok pikiran, bagaimana agama itu lebih hadir dan lebih bermakna dalam praktik penyelenggaraan negara maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Abdul Mu’ti, Senin (11/2).

Di samping itu, Muhammadiyah berkemauan menyampaikan rekomendasi untuk kedua capres yang salah satu di antara mereka nantinya bakalan menjadi presiden. 

Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy sependapat dengan Abdul Mu’ti terkait keinginan mendengarkan langsung pandangan Jokowi dan Prabowo terkait kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. 

Menurut Bahtiar Effendy, menjelang Pilpres April 2019, kehidupan beragama menjadi kurang nyaman, sehingga ia mengharapkan adanya Sidang Tanwir mampu mengubah padangan kehidupan yang lebih mencerahkan.

“Mengapa akhir-akhir ini kehidupan beragama kita tidak terlalu nyaman, tidak terlalu menggembirakan, tidak mencerahkan," urainya. 

Sponsored

Dia menjelaskan, tantangan-tantangan yang akan dihadapi berikutnya oleh bangsa ini seperti tantangan ideologi, tantangan politik. Hal itulah yang ingin dieksplorasi oleh PP Muhammadiyah. 

Diharapkan, kedua calon presiden ini mampu memberikan pencerahan. Tanwir ini menurut dia artinya pencerahan sehingga yang akan muncul di Bengkulu nanti bukan pandangan pesimistis, bukan padangan-pandangan yang gelap, tapi pandangan-pandangan mencerahkan.

"Muhammadiyah sudah punya pandangan mencerahkan sendiri, kita hanya ingin diperkaya dengan pandangan dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” tuturnya.

Sementara itu, Bahtiar juga menjelaskan gerakan aksi bela Islam yang berjilid-jilid, atau lebih kondang dengan sebutan aksi 212, dinilai sebagai pertanda kehidupan beragama yang kurang menggembirakan.

Parameter kehidupan beragama yang kurang menggembirakan sesungguhnya sangat banyak. Namun, gerakan aksi bela Islam dianggap yang paling menonjol.

“Pertemuan-pertemuan di Monas, perkumpulan-perkumpulan itu, dan mobilisasi massa itu kan merupakan pertanda bahwa kehidupan beragama kita tidak semua menyenangkan. Secara spesifik saya mengatakan karena kaitan erat dengan politik, tapi tolong juga jangan dilupakan bahwa kesenjangan ekonomi juga ikut memicu,” imbuhnya.

Berita Lainnya
×
tekid