sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhammadiyah minta Jokowi coret Capim KPK bermasalah

PP Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo agar tidak meloloskan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) bermasalah.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 29 Agst 2019 00:50 WIB
Muhammadiyah minta Jokowi coret Capim KPK bermasalah

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo agar tidak meloloskan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) yang bermasalah.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum Hak Azasi Manusia (HAM) M. Busyro Muqoddas merasa khawatir, upaya pelemahan lembaga antirasuah tersebut akan muncul jika para peserta yang bermasalah terpilih menjadi pimpinan KPK.

Keresahan Busyro semakin timbul dengan adanya sebagian Capim KPK yang tengah menjalani seleksi uji publik memiliki catatan buruk. Dia mencontohkan, seperti tidak patuhnya menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dugaan pelanggaran etik salah satu peserta, bahkan adanya dugaan penghambatan proses penegakan hukum oleh KPK.

"Kami melihat hal tersebut seakan menghadirkan kembali memori berbagai upaya pelemahan yang telah hadir sehingga dapat disebut sebagai cicak versus buaya 4.0," ujar Busyro, saat konfrensi pers, di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

Kendati merasa ada upaya pelemahan KPK, Busyro meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat mengambil sikap tegas. Dia mengaku ingin bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menyampaikan sejumlah kegelisahannya terhadap adanya sebagian Capim KPK yang dianggap bermasalah.

"Selain itu kami juga meminta kepada Presiden untuk tidak menetapkan lolosnya Capim KPK yang bermasalah, untuk dimasukan ke dalam sepuluh nama yang akan diserahkan ke DPR RI," ucap Busyro yang juga mantan Wakil Ketua KPK itu.

Senada dengan Busyro, mantan Ketua KPK periode 2011-2015 Abraham Samad merasa, akan ada ancaman berbahaya jika sebagian Capim KPK yang dianggap bermasalah ini terpilih menjadi pimpinan komisi antirasuah. Untuk itu dia meminta kepada Presiden Jokowi dapat segera mengambil tindakan untuk tidak meloloskan peserta yang memiliki catatan buruk.

"Ada semacam ancaman yang sangat berbahaya yang akan menimpa KPK apabila meloloskan nama-nama yang bermasalah. Karena itu, kita sebagai perwakilan aspirasi masyarakat sangat berharap ada respons yang serius dari Pak Presiden untuk segera tidak meloloskan nama yang kami anggap bisa melumpuhkan dan merontokkan KPK," ujar Samad.

Sponsored

Dari berbagai informasi yang dihimpun, setidaknya terdapat tiga dari 20 Capim KPK yang memiliki catatan buruk. Di antaranya, Irjen Pol Firli Bahuri, yang diduga melanggar etik lantaran bertemu dengan seorang terperiksa saat masih menjabat Deputi Penindakan KPK.

Kemudian Irjen Pol Antam Novambar yang diduga mengancam bekas Direktur Penindakan KPK Kombes Endang Tarsa, serta M. Jasman Panjaitan, bekas jaksa yang diduga telah menerima uang dari terdakwa pembalakan hutan D.L. Sitorus.

Untuk diketahui, saat ini proses seleksi Capim KPk masih di tahap uji publik. Proses seleksi tersebut akan berakhir pada Kamis (29/8). Rencananya, Pansel Capim KPK akan menyerahkan sepuluh nama peserta yang lolos ke Presiden Joko Widodo pada Senin (2/9) pekan depan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid