sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muncul kerumitan baru terkait ibadah haji tahun ini

Komisi VIII sudah membentuk Panitia Kerja (Panja) Haji untuk kembali mengusut persoalan haji di masa pandemi ini.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 11 Feb 2022 11:09 WIB
Muncul kerumitan baru terkait ibadah haji tahun ini

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang menyebut muncul kerumitan baru terkait ibadah haji tahun ini. Pangkalnya, antrean haji semakin panjang dan kuota yang diperkenankan berhaji tahun ini hanya setengahnya dari 220 ribu kuota yang dimiliki Indonesia.

Menurutnya, Komisi VIII sudah membentuk Panitia Kerja (Panja) Haji untuk kembali mengusut persoalan haji di masa pandemi ini.

"Jamaah kita semakin resah. Jamaah kita rata-rata umurnya sudah tua. Kalau ditunda setahun lagi, apakah masih hidup? Andaikan nanti Pemerintah Arab Saudi memberi kuota kita setengahnya dari 220 ribu menjadi 100 ribu saja, maka akan muncul kerumitan baru, siapa yang akan dipastikan berangkat," ujar Marwan dalam keterangannya, Jumat (11/2).
 
Menurut Marwan, lobi dengan pemerintah Arab Saudi jadi keniscayaan untuk dilakukan pemerintah Indonesia dan DPR. Harapannya, kuota tidak dikurangi. Bila kuota didasarkan pada presentasi wilayah, bisa jadi ada provinsi yang tidak kebagian jatah haji. Untuk itu, sistem Informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohaj) harus diperbaiki.

Namun, sambung dia, pelaksanaan ibadah haji di masa pandemi ini akan dikenai biaya tambahan berupa PCR tujuh kali dan karantina sebelum masuk Mekkah dan Madinah.

Sponsored

"Kami sudah menghitung akan ada penambahan ongkos haji yang selama ini tidak pernah kita lakukan. Misalnya, PCR ada tujuh kali, karantina sebelum sampai Madinah dan Mekkah. Semua itu menimbulkan tambahan biaya. Kami tidak ingin terlalu tinggi tambahan yang harus dibayarkan jemaah," papar Marwan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid