sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nakhoda Kapal Ever Judger tersangka pipa bocor Balikpapan

Setelah dilakukan gelar perkara, penyidik Dirkrimsus Polda Kalimantan Timur menetapkan nakhoda Kapal Ever Judger sebagai tersangka.

Sukirno
Sukirno Kamis, 26 Apr 2018 17:32 WIB
Nakhoda Kapal Ever Judger tersangka pipa bocor Balikpapan

Polisi resmi menetapkan ZD, nakhoda kapal pengangkut batu bara berbendera Panama NV Ever Judger, sebagai tersangka penyebab bocornya pipa crued oil milik Pertamina di Teluk Balikpapan, 31 Maret lalu. Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara, hari ini.

“Tersangka berkewarganegaraan Tiongkok,” kata Direktur Kriminal Khusus Polda Kalimatan Timur Kombes Pol Yustan Alpiani di kantornya, Kamis (26/04) sore.

MV Ever Judger merupakan kapal yang diduga melego jangkar di area terlarang. Jangkar seberat 30 ton itu kemudian menggaruk dan memutuskan pipa berukuran 20 inchi dengan ketebalan 12 milimeter aliran minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan. Sekitar 40 ribu barel minyak pun tumpah ruah mengotori laut.

Yustan menjelaskan, dalam gelar perkara hari ini diperoleh kesesuaian antara keterangan 55 saksi dengan fakta di lapangan, merujuk dari barang-barang bukti yang dikantongi penyidik. Di antarannya dokumen kapal dan patahan pipa yang sudah diangkat dari dasar laut, dan Kapal MV Ever Judger.

Selasa lalu, penyidik Polda Kaltim menyita kapal MV Ever Judger untuk dijadikan barang bukti dalam kasus ini. Polisi memasang poster tanda penyitaan di kapal, dan pada malam harinya sejumlah anggota polisi berjaga di sekitar kapal. Penyidik juga meminta Ditjen Imigrasi untuk mencekal para anak buah kapal Ever Judger.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi hingga saat ini masih menganalisa sejumlah data yang terekam dalam kotak hitam kapal MV Ever Judger.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, dalam rekaman kotak hitam itu ada percakapan dari empat saluran komunikasi, yaitu antara para perwira di anjungan kapal dengan kru, antarperwira di anjungan, dan anjungan dengan pelabuhan. Mereka adalah kapten kapal, juru mudi, hingga kepala kamar mesin.

Saat ini, kata Tjahjono, KNKT sedang berusaha mendapatkan rekaman yang bersih, yaitu dengan menghilangkan suara bising yang banyak ditemui dalam rekaman percakapan itu, untuk kemudian dibuatkan transkrip tertulis.

Sponsored

"Lebih fokus lagi pada rekaman antara hari Jumat (30/3) ketika kapal MV Ever Judger sedang berlabuh hingga Sabtu (31/3) dini hari sampai semua kru harus meninggalkan kapal karena kebakaran di laut," kata Tjahjono seperti dilansir Antara.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa hasil penyelidikan oleh KNKT, termasuk transkrip rekaman, tidak untuk mendukung proses hukum, melainkan untuk menyusun rekomendasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

"Untuk keselamatan, baik pada transportasi udara, laut, juga darat," tegas Tjahjono.

Kapal MV Ever Judger terdaftar di Panama dan dikelola perusahaan yang berpusat di Hong Kong. Sementara kepemilikannya terdaftar di Cayman Island.

Kapal ini berdimensi panjang 229,05 meter, tinggi 32,31 meter, dan bobot mati 82.000 ton. Kapal merupakan kapal cargo curah, dan datang ke Balikpapan untuk mengambil batu bara dari jetty Gunung Bayan.

Saat kejadian pada 31 Maret lalu, kapal tengah memuat batu bara sekitar 78.000 ton. "Kapal sudah mengarah ke laut lepas," kata Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Semayang Sanggam Marihot pada kesempatan terpisah.

Kapal diduga mengalami gangguan mesin dan berhenti di titik yang kemudian diketahui sebagai lokasi pipa minyak mentah Pertamina. Setelah itu, pada pukul 03.00 Wita ditemukan genangan minyak mentah hingga ke Kampung Atas Air di Balikpapan Barat, pesisir barat Kota Balikpapan.

Pukul 10.30-11.30 Wita, minyak yang terbawa arus dan angin terbakar di Teluk Balikpapan dan mengakibatkan lima orang tewas karena kebakaran itu.

Tumpahan minyak dari pipa patah menyebar hingga luasan 12,7 ribu hektare, dan ribuan orang terdampak mulai dari sesak napas, mual, higga muntah sebab tak kuat mencium baru keras minyak mentah.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid