sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nekat 'ngafe', puluhan pemuda Surabaya langsung jalani rapid test

TNI-Polri gelar patroli skala besar menyisir kafe tongkrongan pemuda Surabaya.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Selasa, 14 Apr 2020 14:24 WIB
Nekat 'ngafe', puluhan pemuda Surabaya langsung jalani rapid test

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur berkerja sama TNI-Polri menyisir titik keramaian Surabaya. Penyisiran ini ditujukan sejumlah kafe dan warung kopi yang banyak ditongkrongi masyarakat.

Empat kawasan kafe yang disisir Senin (13/4/2020) malam, termasuk di Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan di kawasan Citraland. 

Dari empat lokasi tersebut, kafe yang terbanyak yang didatangi anak muda ada di Wonokromo, tepatnya di Rolag Cafe di Jalan Khairil Anwar.

Di lokasi cafe tersebut dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asik nongkrong di kafe-kafe khas anak muda. 

Saat penyisiran itu polisi melakukan sosialisasi persuasif agar tidak berkerumun di tempat umum, sehingga penyebaran Covid-19 bisa dicegah.

Usai sosialisasi, gugus tugas langsung melakukan rapid test on the spot (tes cepat di lokasi). Petugas kesehatan yang lengkap berseragam APD sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di kafe. 

“Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran Covid-19 secara masif dan intensif,” tegas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Penyisiran tempat keramaian ini dilakukan karena selama dua hari terakhir ini angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya terus bertambah sangat signifikan. 

Sponsored

Hal itu terlihat melalui update perkembangan penyebaran Covid-19 pada 12 April 2020 di Surabaya bertambah 83 orang. Esok harinya terus bertambah jadi 28 orang.

Total, angka kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya yang sudah menyentuh angka 208 orang. Sementara PDP tercatat 523 orang . Khofifah menilai angka tersebut tidak bisa dianggap remeh.

“Maka kami bekerja sama dengan TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi dan juga upaya penindakan rapid test pada masyarakat yang masih nekat nongkrong, atau sekedar keluar rumah bukan alasan yang sangat urgent,” tuturnya.

Jika ada anak muda yang hasilnya rapid test positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik pemprov dengan ambulan yang sudah disediakan.

Mereka akan dikarantina untuk dilakukan swab PCR. Sebaliknya, bagi yang hasil screening rapid test-nya negatif diperbolehkan pulang. 

"Hasil rapid test, hasilnya semua negatif. Jika ada yang positif maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP, makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi.

Joni mengatakan, langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran coronavirus. Terutama untuk mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.

Joni menegaskan, Covid-19 ini bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik saat melawan virus. Hanya saja, virus ini penularannya sangat cepat melalui manusia.

Pihaknya memastikan tidak akan bisa menyelesaikan kuratif, kalau preventifnya tidak ditangani. "Virus ini bisa sembuh sendiri, jika penyebarannya tidak ada, tidak ada penularan sehingga kasusnya bisa habis,” tegas Joni.

Joni menegaskan dari patroli skala besar ini, di titik kafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif Covid-19 lewat rapid test. Dengan begitu, seluruh pengunjung yang sudah menjalani tes cepat bisa langsung pulang.

Berita Lainnya
×
tekid