sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

P2G tagih janji Nadiem soal CPNS 2021

Pemda akan antusias mengajukan formasi guru jika formasinya CPNS bukan PPPK semuanya seperti sekarang.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 25 Feb 2021 09:02 WIB
P2G tagih janji Nadiem soal CPNS 2021

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan tidak maksimalnya usulan formasi calon guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dari daerah-daerah. Padahal, alokasi rekrutmen guru yang disediakan mencapai 1 juta pada 2021. Hingga saat ini, masih sekitar 600.000 usulan formasi. Ini juga belum tentu jaminan mereka akan lolos tes semua nantinya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) disebut tidak optimal dalam berkoordinasi untuk menyakinkan Pemda.

“P2G menduga di antara faktor yang dominan daerah setengah hati mengusulkan calon guru PPPK adalah karena informasi yang tak utuh mengenai skema gaji atau tunjangan guru PPPK nantinya. Apakah berasal dari APBN, transfer pusat ke daerah atau diambil dari APBD?” ujar Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangan tertulis, Kamis (25/2).

“Itu pertanyaan yang mengganjal pemda agaknya, termasuk buruknya manajemen guru PPPK dari pemerintah pusat yang sudah lolos seleksi tahap pertama pada 2019, yang berjumlah 34.954 guru PPPK, yang masih bermasalah hingga sekarang,” kata dia lagi.

Sponsored

Ia pun menyebut, para guru honorer sangat kecewa dengan kenyataan ini. Sebab, minimnya usulan formasi guru PPPK dari pemda ke pempus justru akan semakin memperkecil peluang mereka ketika ikut seleksi. Apalagi guru honorer senior (usia di atas 35 tahun). Mereka semakin ‘hopeless’ (putus asa) sekarang. Tidak adanya afirmasi kepada mereka dari Kemendikbud dan BKN dalam seleksi PPPK.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, kata dia, belum menunjukkan iktikad baik, khususnya dalam mengafirmasi para guru honorer K-2 ini. Sebab, Nadiem Makarim menginginkan semuanya harus melalui tes, bukan jalur afirmasi. Bagi P2G, tes seperti itu berpotensi diskriminatif, karena para guru honorer K-2 sudah banyak yang berusia 40 tahun lebih, tetapi harus diadu dengan guru-guru muda ‘fresh graduate’ yang belum berpengalaman mengajar demi meraih syarat skor ‘passing grade’ yang sama.

Ia meminta Nadiem Makarim memenuhi janjinya membuka seleksi guru CPNS pada 2021 ini. “P2G yakin, pemda akan antusias mengajukan formasi guru jika formasinya CPNS bukan PPPK semuanya seperti sekarang. Karena status guru PNS yang berbeda dari guru PPPK,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid