sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakai kalung Eucalyptus, Yuni Shara klaim lebih safety

Kalung Eucalyptus dikembangkan Balitbangtan Kementan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 17 Jul 2020 21:39 WIB
Pakai kalung <i>Eucalyptus</i>, Yuni Shara klaim lebih <i>safety</i>

Penyanyi Yuni Shara mengklaim, dirinya merasa terlindungi dari virus SARS-CoV-2, penyebab coronavirus baru (Covid-19), saat mengenakan kalung Eucalyptus yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan).

"Dengan adanya inovasi kalung Eucalyptus ini, saya jadi merasa lebih safety," ujar Yuni Shara melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/7).

Kakak kandung Krisdayanti itu melanjutkan, aromaterapi tersebut beraroma minyak kayu putih seperti yang biasa dihirupnya di masa kecil. Namun, produk itu disebut mendapat inovasi tambahan, sehingga khasiatnya lebih besar. "Ini perlu dilanjutkan lagi," ucapnya.

Sementara itu, selebritas sekaligus anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR, Tommy Kurniawan, berpendapat, kalung tersebut membuktikan tanaman rempah nasional memiliki khasiat luar biasa. Sepatutnya didukung semua pihak.

"Kalung Eucalyptus adalah produk asli buatan Indonesia dan saya sangat berterima kasih karena (Balitbangtan) sudah menciptakan inovasi ini," tulisnya melalui akun Instagram @tommykurniawan.

Dia sesumbar, aroma dan terapi yang dihasilkan merelaksasi pikiran dan tubuh secara cepat. Pun melegakan pernapasan. "Jika berpergian seperti menggunakan minyak angin, tetapi tidak perlu dioleskan," jelasnya.

Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M. Faqih, meminta Kementan melanjutkan penelitian terkait jika kalung tersebut ingin digunakan sebagai pengobatan Covid-19 bagi manusia. "Kita akan support."

Dirinya melanjutkan, IDI telah menjalin kerja sama dengan Kementan. Diharapkan dapat menciptakan terobosan dalam memerangi pandemi.

Sponsored

Terdapat dua hal yang akan dilakukan. Pertama, mendorong inovasi berbasis riset dan diteliti dengan baik. Terakhir, hasil riset bermanfaat bagi bangsa.

"Kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan maupun dalam pelayanan kesehatan," paparnya.

Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, juga menyarankan Balitbangtan Kementan melanjutkan riset tersebut. "Minimal sampai dengan uji praklinis," sarannya.

Dirinya menerangkan, ada tiga pengujian yang biasa dilakukan. Uji bahan dasar, formulasi, dan klinis. "Jika obat itu akan digunakan untuk pengobatan di dalam rumah sakit atau klinik, wajib hukumnya dilakukan uji ini," tutupnya.

Kalung Eucalyptus pertama kali diklaim sebagai antivirus. Belakangan diklarifikasi dan hanya sebatas jamu.

Berita Lainnya
×
tekid