sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakar: Informasi di media sosial cenderung jadi berita hoaks

Informasi di media sosial butuh konfirmasi agar tak menjadi berita hoaks.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Minggu, 16 Des 2018 18:07 WIB
Pakar: Informasi di media sosial cenderung jadi berita hoaks

Seiring meningkatnya eskalasi politik yang kian memanas jelang Pilpres 2019, aksi saling serang kerap terjadi pada masing-masing kubu yang tengah bertarung. Tak hanya di dunia nyata, manuver politik pun kerap dilancarkan melalui media sosial, yang akhirnya berdampak kepada mis informasi.

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Media DGILab, Jeffry Dinomo, menjelaskan informasi di media sosial memiliki kecenderungan yang besar menjadi berita hoaks, dan dapat menjadi bola salju apabila tak dilakukan konfirmasi.

“Jadi sebelum disebarkan, dikonfirmasi dulu. Kebanyakan sekarang ini keadaannya setelah disampaikan langsung disebarkan,” kata Jeffry dalam Launching Forum Media Sehat di Restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Minggu (16/12).

Jeffry menyampaikan, amat penting semua pihak membentengi diri dari hoaks dengan mengasah literasi media sosial agar dapat memilah mana berita yang valid dan yang hoaks.

Sponsored

"Kalau saya lihat masih kurang literasinya, karena memang ada yang kepotong zamannya, jadi semua harus dikontrol karena sesuai yang positif tak semuanya baik juga, karena sekarang ini kebenaran juga kerap berdasar pada pernyataan bersama, tqpi sebetulnya isinya kita tidak tahu," paparnya.

Setali tiga uang, Sosiolog Universitas Indonesia, Lugina Setyawati Setiono, mengatakan setiap masyarakat perlu melakukan evaluasi setelah mendapatkan informasi dari media sosial, lantaran sangat banyak berita yang sulit dipercaya.

"Kita perlu daya kritis untuk mengecek hal tersebut, dan kita juga jangan mendiamkan ketika ada berita yang hoaks," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid