sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pandemi Covid-19, Next Policy: Sentimen negatif Mendagri cenderung lebih tinggi

Mendagri memiliki peran penting, untuk menyiapkan kesiapan daerah dalam mengantisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2. 

Achmad Rizki
Achmad Rizki Selasa, 31 Mar 2020 00:00 WIB
Pandemi Covid-19, Next Policy: Sentimen negatif Mendagri cenderung lebih tinggi

Tantangan para menteri setelah melewati 100 hari Kabinet Jokowi-Ma’ruf ternyata berlipat ganda dan sangat dinamis. Sumbernya, pandemi coronavirus atau Covid-19. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyatakan dunia
dilanda pandemi coronavirus.

Semua menteri Kabinet Indonesia Maju mempunyai peran dan tanggung jawab. Misalnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dinilai biasa saja saat pandemi coronavirus baru (Covid-19) merebak di Tanah Air. Padahal, perannya sangat strategis dalam membangun koordinasi pusat-daerah untuk menangkal Covid-19.

Sayangnya, tidak ada sentimen signifikan dari publik terhadap nama mantan Kapolri tersebut. Tito, kata peneliti Next Policy, Grady Nagara, sebenarnya memiliki peran vital untuk menyiapkan kesiapan daerah dalam mengantisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 itu. Namun, tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Apakah publik memberikan perhatian terhadap peran strategis Tito dalam mengantisipasi Covid-19? Menurut Grady, tweet yang menyinggung perannya dalam penanganan Covid-19 hanya sebesar 19. Sentimen negatif cenderung lebih tinggi sebesar 9 tweets, positif 7 tweets, dan netral 3 tweets. "Jumlah yang kecil ini menunjukkan, bahwa atensi publik terhadap peran strategis Menteri Tito sangat rendah," kata Grady, dalam penelitiannya yang diterima Alinea.id, Senin (30/3).

Namun demikian, Grady menegaskan, tidak nihilnya komentar publik bukan berarti peran Tito tidak penting sama sekali. Dia contohkan dengan tweet Tempo pada 29 Februari 2020 yang memberitakan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta Tito membentuk desk Covid-19 sebagai tim koordinasi antara pusat-daerah. "Ini menjadi satu-satunya komentar, bahwa Menteri Tito juga memiliki peran penting dalam kasus Covid-19," ucapa dia.

Penelitian Next Policy ini bertujuan melihat sentimen para menteri Kabinet Indonesia Maju. Data berasal dari teks Twitter, 11 Desember 2019-2 Maret 2020. Riset menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) dengan memanfaatkan analisis media sosial nusantara berbasis kecerdasan buatan (AMENA). Hasil analisisnya, adalah visualisasi data berupa peta sentimen positif, negatif, dan netral.

Untuk melihat sentimen tersebut, Next Policy secara fokus melihat sentimen publik dalam konteks isu Covid-19. Cakupannya dibatasi fase awal kasus muncul sebagai isu global guna melihat evaluasi publik terhadap pemerintah dalam melakukan antisipasi. Ini berguna untuk memproyeksikan kapasitas kepemimpinan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dalam menghadapi krisis.

Selain itu, Next Policy juga secara khusus melihat kinerja menteri di bidang ekonomi dan antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Sponsored

Sebagai informasi, isu Covid-19 kali pertama muncul dalam perbincangan warganet di Twitter pada 15 Januari 2020. Next Policy lalu mengumpulkan data untuk melihat sentimen publik terhadap menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju yang berperan strategis dalam mengananinya. Macam Terawan; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Nadiem; Ani; Erick; serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.

Berita Lainnya
×
tekid