Panglima TNI: Cekcok Brimob dengan Marinir itu bohong
Video viral cekcok antara Marinir dengan polisi saat berlangsung aksi unjuk rasa ditepis Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sebuah video yang menunjukan ketegangan atau cekcok antara Brimob dan Marinir di area Wisma Lumba-lumba, Perwiri Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut, Tanah Abang, Jakarta Pusat, viral di media sosial. Berdasarkan video tersebut, Marinir bahkan ditembaki gas air mata oleh satuan Brimob dari kepolisian.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, sejatinya kabar tersebut tidak benar. Ia menegaskan, sudut pandang dalam video tersebut telah salah kaprah dan bertujuan untuk mengadu domba.
"Justru TNI mendukung dan membantu Polri dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat," tegas Hadi saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamananan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Kamis (29/9).
Menurut Hadi, faktanya Marinir dengan caranya telah membantu aparat kepolisian agar massa di kawasan tersebut mundur dan tidak memaksa masuk. Hal itu guna menjalankan Undang-Undang (UU), bahwa pengunjuk rasa tidak boleh masuk ke instansi militer, termasuk di wilayah Wisma Lumba-Lumba tersebut.
Ihwal gas air mata, Hadi menuturkan keadaan tersebut lumrah terjadi. Pasalnya, lokasi wisma amat dekat dengan bentrokan antara aparat kepolisian dan para demonstran.
"Jangankan di Mess Lumba-Lumba, di depan Istana Negara pun pada waktu unjuk rasa, kantor saya di Merdeka Barat juga kemasukan gas air mata , hampir masuk ke halaman belakang, sama halnya dengan yang di Mess Lumba-lumba," ujar dia.
Berangkat dari itu, ia memohon kepada masyarakat dan media agar hal ini tidak didramatisir. Hingga sekarang, tegas Hadi, hubungan antara aparat kepolisian dan TNI masih kompak dalam menjaga stabilitas negara.