Partai Demokrat sebut Moeldoko cs frustrasi

Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Darmizal, berencana menggelar konferensi pers di Wisma Atlet Hambalang, Kabuapten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/3). Lokasi itu dipilih dengan dalih menjadi tempat bersejarah bagi partai berlambang mercy.

"Kita conference di tempat yang paling bersejarah dan penuh paradoks. Satu sisi katakan tidak, tapi sisi lain lakukan korupsi secara berjamaah, termasuk proyek Hambalang," tutur Darmizal kepada wartawan, Kamis (25/3).

Dia berkata, akan menyampaikan perkembangan partai dalam konferensi pers pada siang ini. Terlepas dari itu, Darmizal berharap kasus Hambalang dalam diusut tuntas oleh aparat penegak hukum (APH).

"Semoga Hambalang jadi halaman berikutnya dalam penuntasan bongkar kisah sedih masa lalu tersebut," terangnya.

Menanggapi itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra, menganggap, konferensi pers itu merupakan bentuk frustrasi serta upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan masyarakat.

"Mereka mau mengalihkan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua minggu terahir," tuturnya dalam keterangannya.

Kebohongan yang dimaksud tentang pemasukan berkas kepengurusan KLB ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), ditolaknya laporan Marzuki Alie oleh Bareskrim Polri dan Moeldoko oleh Polda Metro Jaya, serta pencabutan gugatan Marzuki Alie di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) karena ketidakyakinan atas dasar hukum penggugat (legal standing). 

Terlepas dari itu, kata Herzaky, Demokrat tetap menunggu sikap Kemenkumham menggugurkan permohonan gerombolan KLB lantaran dinilai tak memenuhi persyaratan hukum yang diatur dalam Permenkumham dan konstitusi partai.

Demokrat juga bakal terus melawan gugatan perbuatan melawan hukum di PN Jakpus yang dilayangkan Jhony Allen, Darmizal, dan Marzuki Alie cs atas penggunaan atribut partai dan pelaksanaan KLB yang bertentangan dengan hukum.

"Kami mengajak publik untuk tidak terpengaruh atas upaya pengalihan isu yang dilakukan para pelaku 'begal politik’. Mari kita selamatkan demokrasi dari para pelaku 'begal politik’ yang terus menebar fitnah dan hoaks," tandasnya.