sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasca gempa, warga Sembalun bangkit dengan bawang putih

Pasca gempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang.

Hermansah
Hermansah Jumat, 26 Okt 2018 22:30 WIB
Pasca gempa, warga Sembalun bangkit dengan bawang putih

Kementerian Pertanian kembali menegaskan target swasembada bawang putih pada 2021. Salah satu penyangga utama bawang putih nasional adalah Sembalun Lombok Timur yang sekaligus menjadi penghasil utama varietas Sangga Sembalun di Indonesia.

Tidak terasa, tepatnya pada 25 Agustus 2018 atau tiga bulan lalu, Sembalun Lombok Timur terkena dampak Gempa Bumi dan puncak gempa terjadi pada 5 September 2018. Hal itu tentunya memberikan dampak  bagi petani bawang putih di Sembalun yang selama ini dikenal sebagai petani yang gigih dalam mewujudkan swasembada 2021. 

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur mengatakan, potensi bawang putih mencapai 5.000 Ha. Luas tanam selama setahun mencapai 2.000 Ha. Pada 2018 alokasi APBN mendukung kawasan bawang putih seluas 1.642 Ha dengan total kebutuhan benih 1.149 ton. "Ketersediaan benih kami pasok dari Sembalun sekaligus membantu para penangkar untuk memasarkan benihnya pasca gempa. Saat ini petani kembali bergairah dan semangat turun  menjaga pertanaman di lapangan karena kondisi sudah normal seperti biasa," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10). 

Ketua kelompok tani Sembalun Bumbung Hijau Anhar, mengatakan, kelompok tani binaannya mengelola 50 Ha dan terkelola baik pasca gempa bahkan anggota kelompoknya semakin giat dan semangat ke lahan.  

Hal senada di tambahkan oleh Ketua Kelompok Sembalun Horti 441  Aziz, sekaligus menjadi penggerak pengembangan bawang putih di Sembalun. Dia menyebutkan, petani bawang putih terlihat sangat antusias. Terlihat dari kondisi ladang yang semakin ramai sejak subuh sampai siang hari. Hal ini terjadi karena petani sadar, pasca gempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang.

"Saat ini kelompok binaan kami baru saja panen pada luasan 50 ha, untuk varietas sangga sembalun dengan rata rata produktivitas 15-18 ton/ha, varietas lumbuh putih dengan produktivitas rata rata 20-25 ton/ha," ungkapnya. 

Senada dengan itu, Ketua Kelompok Pegasingan Hijau Sembalun Royal, sekaligus penggiat pemuda pariwisata di Sembalun. Dia mengatakan kelompoknya menyiapkan wajib tanam dengan importir seluas 80 Ha. "Kami sudah menyiapkan lahan sambil menunggu hujan datang. Anggota kelompok kami siap mengawal dan mendampingi  pertanaman di lapangan," ungkapnya.

Sementara Kepala UPT Penyuluh Pertanian Sembalun Mulyadi, mengatakan, petugas dan pendamping penyuluh lapangan siap mendampingi pengembangan hortikultura khususnya kawasan bawang merah, bawang putih dan aneka cabai di lapang. Aktivitas penyuluh siap mengawal Sembalun Lotim sebagai penyangga bawang putih nasional menuju swasembada 2021.

Sponsored

Pada saat kunjungan lapang sekaligus melakukan evaluasi kegiatan 2018 di Lombok Timur, Kasubdit Bawang Merah Ditjen Hortikultura Agung Sunusi,  mengatakan, alokasi pengembangan bawang putih pada 2018 seluas 1.642 Ha. Belum ditambah kegiatan wajib tanam sebanyak 13 importir dengan target tanam seluas 1.612 Ha,   aneka cabai 250 Ha. "Kondisi lapangan ada yang tanam maupun panen. Kami harapkan Sembalun  tetap menjadi primadona dan penyangga bawang putih menuju swasembada 2021," harapnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid