sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasien Covid-19 yang masuk ICU harapan hidupnya hanya 5%

Salah satu tujuan upaya tracking adalah menolong nyawa pasien Covid-19 agar tak terlambat.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Kamis, 19 Nov 2020 16:01 WIB
Pasien Covid-19 yang masuk ICU harapan hidupnya hanya 5%

Kasubbid Tracking Satgas Covid-19 Kusmedi Priharto mengatakan, jika pasien Covid-19 sudah masuk ke ruang intensive care unit (ICU), angka kesembuhannya hanya 5%. Sedangkan mereka yang masih awal terpapar Covid-19, angka kesembuhannya tinggi.

"Bisa di atas 80%. Tapi, angka kematian kita masih tinggi. Ini kita perkirakan, mereka ketemunya sudah dalam kondisi yang jelek sekali," kata Kusmedi dalam dialog secara daring bertajuk "Berburu Zona Hijau: Testing, Tracing, Treatment", Kamis (19/11).

Kusmedi menjelaskan, tujuan dari pelacakan kontak (tracking)--bagian dari upaya 3T (testing, tracing, treatment)--selain memotong rantai penularan, juga menemukan pasien dalam kondisi awal terinfeksi virus. Sehingga bisa diobati dengan lebih mudah dan tidak menyiksa pasien. 

"Tracking bukan hal yang menakutkan. Justru tracking dan testing itu bagian dari menolong orang, terlepas dari masalah-masalah yang berat apabila dia terkena Covid-19," kata dia.

Dalam menjalankan upaya tracking, Kusmedi menuturkan, menggunakan target-target yang sudah dikeluarkan World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).Jika menemukan satu orang positif, pihaknya akan melakukan pelacakan kontak hingga 30 orang yang sudah berhubungan erat dengan orang tersebut.

"Tapi juga ada target satu orang diperiksa dalam 1.000 penduduk setiap satu minggu," ujarnya.

Ia menjelaskan, agar lebih masif upaya pelacakan kontak, petugas tracking terus ditambah. Di 10 provinsi terpilih, kata dia, direkrut 7.000 petugas pelacak kontak, yang ditempatkan di 1.612 puskesmas di 51 kabupaten/kota. Pihaknya juga mengaktifkan kader desa sebagai informan.

"Di kota-kota besar, seperti Jakarta, kita juga melakukan tracking digital, menggunakan QR," tuturnya.

Sponsored

Kusmedi mengatakan, tracking membutuhkan diagnosa yang cepat. Sehingga orang yang positif Covid-19 bisa langsung dipindahkan, agar tak menularkan ke orang lain. Ketika awal pandemi Covid-19, ada kendala hasil tes yang lama dari laboratorium.

"Kalau hasil labnya lama, tidak ada gunanya karena dia bisa menularkan ke yang lain," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid