Polri tambah pasukan pengamanan di Papua

Pascakerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Papua, kondisi saat ini berangsur mulai kondusif. Meski begitu, Polri menambah jumlah pasukan pengamanan di Manokwari dan Sorong. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, aksi massa sudah tidak lagi terjadi di Papua. Namun penambahan pasukan tetap diberikan guna menjamin keamanan masyarakat.

“Ada tambahan empat SSK (satuan setingkat kompi) di Manokwari dari Polda Sulut dan Maluku. Lalu di Sorong ada tambahan dua SSK dari Polda Sulsel,” kata Dedi melalui pesan singkat pada Selasa (20/8).

Dedi bilang, situasi di Monokwari dan Sorong sudah berjalan kondusif. Kendati demikian, aparat keamanan masih melakukan pengamanan sebagai bentuk antisipasi dan pemulihan situasi karena adanya kerusakan oleh massa aksi kemarin.

Dedi pun meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. 

“Jangan mudah terprovokasi dengan oknum yang memang ingin memperkeruh suasana,” ucapnya.

Polri terus mencari pelaku provokasi di media sosial yang menjadi salah satu pemicu terjadinya aksi massa besar-besaran di sejumlah daerah Papua Barat.

Seperti diketahui, aksi massa terjadi di Monokwari, Sorong dan Jayapura pada Senin (19/8). Aksi massa yang terdiri dari elemen masyarakat dan mahasiswa sebagai respons perlakuan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Atas kejadian tersebut sejumlah fasilitas seperti kantor DPRD, bekas kantor gubernur, bandara, lapas, dan fasilitas lainnya di Papua mengalami kerusakan. Tiga orang polisi pun menjadi korban penimpukan batu oleh massa aksi.