sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PB IDI: Endemi bukan berarti bebas penyakit

Pihaknya juga mendorong pemerintah mengkaji ulang kebijakan lepas masker di tempat umum

Gempita Surya
Gempita Surya Selasa, 21 Jun 2022 19:44 WIB
PB IDI: Endemi bukan berarti bebas penyakit

Indonesia kembali mencatat kenaikan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi meminta seluruh pihak untuk tetap waspada karena pandemi masih belum usai, meski saat ini Indonesia berada di situasi endemi.

"Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi yang bebas penyakit," ujar Adib dalam keterangannya, Selasa (21/6).

Adib mengatakan, penanganan terhadap penyebaran dan pengendalian Covid-19 dan penyakit menular lainnya tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja. Untuk itu, pihaknya meminta kerja sama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk menjalankan upaya pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat.

Sementara, Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI Agus Dwi Susanto mengimbau agar pemerintah dan masyarakat waspada terhadap kasus cacar monyet meski penyakit ini belum ditemukan di Indonesia.

"Kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan supaya penyakit cacar monyet jangan sampai menjadi outbreak atau kejadian luar biasa di negeri ini," kata Agus dalam keteranganya, Selasa (21/6).

Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong pemerintah mengkaji ulang kebijakan lepas masker di tempat umum. Masyarakat turut diimbau untuk mewaspadai munculnya penyakit menular lain di musim pancaroba.

“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk waspada akan penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini, seperti demam berdarah dengue, cacar monyet, hepatitis akut, serta sejumlah penyakit lainnya yang berpotensi timbul,” kata Agus dalam keterangannya, Selasa (21/6).

Para tenaga medis juga diminta waspada terhadap Covid-19 dan penyakit menular lainnya. Eka Mulyana dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI mengungkapkan, 752 dokter umum dan dokter spesialis meninggal dunia akibat Covid-19.

Sponsored

Untuk itu, Eka meminta para tenaga kesehatan medis baik dokter umum maupun dokter spesialis, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan memakai APD lengkap saat penanganan kasus Covid-19.

"Kami mengimbau rekan sejawat dokter dan dokter spesialis tetap menjalankan protokol Kesehatan ketat dan mengenakan APD lengkap saat penanganan kasus Covid,” terang Eka.

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terlihat sejak awal pekan di angka 591 kasus, kemudian bertambah 930 kasus. Kemudian, 1.242 kasus baru tercatat di pertengahan pekan. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir Juli 2022.

Selain itu, keberadaan subvarian BA.4 dan BA.5 yang ditetapkan sebagai variant of concern dikhawatirkan berakibat pada kenaikan kasus karena sifatnya yang lebih mudah menular.

Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI memberikan rekomendasi terkait pencegahan Covid dan penyakit menular lainnya, di antaranya tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan tracing dan testing, serta meningkatkan cakupan vaksinasi.

Kemudian, IDI juga mengimbau para pemangku kebijakan untuk melakukan upaya meningkatkan cakupan vaksinasi booster. Vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama jelang pembelajaran tatap muka 100% di tahun ajaran baru.

Selain itu, IDI merekomendasikan agar aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan. IDI juga mendorong edukasi secara masih dan terus menerus tentang upaya pencegahan di tengah kejenuhan masyarakat soal pandemi.

Berita Lainnya
×
tekid