sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PBNU gelar multaqo ulama untuk persatuan usai pemilu

Pertemuan yang dihadiri ulama, habaib, dan cendekiawan muslim ini untuk membangun ukhuwah dan rekonsiliasi usai Pemilu 2019.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Sabtu, 04 Mei 2019 09:09 WIB
PBNU gelar multaqo ulama untuk persatuan usai pemilu

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar pertemuan atau multaqo ulama, habaib, dan cendekiawan muslim di Jakarta, Jumat malam (3/5). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan pertemuan ini bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

“Pertemuan ini maksudnya adalah mengingatkan setelah kita melewati masa Pemilu atau Pilpres untuk kembali bersatu. Sayangilah bangsa Indonesia ini, prioritaskan persatuan,” kata Said Aqil di Jakarta, Jumat (3/5).
 
Said menyebut pada pertemuan tersebut seluruh ulama, habaib, dan cendekiawan muslim berkumpul untuk membangun ukhuwah dan rekonsiliasi usai gelaran pesta demokrasi pada 17 April lalu.  

Said Aqil menegaskan bahwa agama Islam mengajarkan untuk membangun persaudaraan, melarang permusuhan, serta melarang untuk berprasangka buruk. 

“Islam mengajarkan ukhuwah persaudaraan, mengajarkan budaya akhlakul karimah, dan melarang kekerasan apalagi berbuat chaos yang inkonstitusional. Islam juga melarang ujaran kebencian, melarang fitnah adu domba, bahkan Islam melarang suudzon, buruk sangka satu sama lain,” kata dia. 

Oleh karena itu, Said Aqil mengatakan PBNU tidak ingin Indonesia terpecah belah seperti negara-negara di Timur Tengah hanya karena perbedaan dalam pemilihan presiden. 

“Tunjukkan bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam paham berdemokrasi, dewasa berdemokrasi, matang bernegara.  Pemilu boleh beda pilihan setelah pemilu selesai, kita bersatu kembali itu tujuannya,” kata Said Aqil. 

Dia menekankan bahwa para ulama yang hadir dalam multaqo ulama, habaib, dan cendekiawan muslim malam ini adalah sebenar-benarnya ulama.  

Hadir pada multaqo ulama ini antara lain pengasuh pesantren Al-Anwar Rembang KH Maimun Zubair, KH Drs Masdar Mas'udi, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar, Habib Salim Jindan, Guru Besar Hukum Islam UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Masykuri Abdillah, dan lainnya.

Sponsored

Larangan menyebar kebencian

Selain itu, Said juga mengatakan dalam multaqo ulama, PBNU mengajak semua pihak berhenti berujar kebencian, mencaci maki, dan  menyebar fitnah di bulan Ramadan. Terutama terkait perbedaan pilihan pada pemilihan presiden 2019. 

“Kita hormati bulan suci Ramadan,” kata dia.

Said Aqil dalam sambutannya menjabarkan sejarah mengenai peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, ulama berjuang bersama tentara dan rakyat lainnya untuk meraih kemerdekaan. 

Dia juga menyinggung bahwa ulama adalah yang mengajarkan kebaikan, berakhlak mulia, bukan sebaliknya yang berujar kebencian atau bahkan berbicara yang belum tentu benar adanya. 

Said Aqil mencontohkan bahwa akhlak mulia Nabi Muhammad SAW adalah alasan kenapa banyak orang berbondong-bondong ingin masuk Islam. 

Para ulama dan tokoh Islam berkumpul di acara multaqo ulama yang diselenggarakan di Jakarta Jumat Malam dengan tujuan membangun persaudaraan dan rekonsiliasi usai pemilu 2019. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid