sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PBNU: Tidak boleh inkonstitusional tanggapi hasil quick count

Siapapun yang menang, PBNU tidak ingin ada tindakan yang melanggar undang-undang. 

Kudus Purnomo Wahidin Adi Suprayitno
Kudus Purnomo Wahidin | Adi Suprayitno Jumat, 19 Apr 2019 15:09 WIB
PBNU: Tidak boleh inkonstitusional tanggapi hasil quick count

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengingatkan, agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang inkonstitusional. Masyarakat harus dapat menerima hasil Pemilu 2019 dengan lapang dada, terutama hasil quick count

"Saudara sebangsa dan setanah air, wabil khusus Nahdlatul Ulama, tidak boleh melakukan gerakan yang inkonstitusional," pinta Said Aqil usai berkunjung ke kediaman pemilik Maspion Group Alim Markus, di Surabaya, Jumat (19/4). 

Semua masyarakat harus dapat menjaga keamanan dan ketenangan pascapemungutan suara. Siapapun yang menang, PBNU tidak ingin ada tindakan yang melanggar undang-undang. 

"Indonesia sebagai bangsa dan negara yang mayoritas beragama Islam, harus bisa menunjukkan bahwa agama dengan demokrasi bisa berdampingan," tegasnya. 

Selama ini, dunia internasional memberikan perhatian penuh pada Indonesia. Sekarang merupakan saat yang tepat bagi bangsa ini menunjukkan jika agama dan demokrasi tidak bertentangan, keduanya dapat berjalan beriringan. 

"Justru saling perkuat, Islam bisa kuat dengan sistem demokrasi. Demokrasi bisa berjalan dengan nilai Islam yang universal," tuturnya. 

Said Aqil lantas berharap seluruh masyarakat bersatu kembali demi keutuhan bangsa Indonesia. Meninggalkan perbedaan salama masa kampanye lalu. Berbeda boleh, tetapi harus kembali bersatu setelahnya. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyuseskan pemilu. Baik itu pilpres maupun pileg dengan aman, jujur, dan menghasilkan apa yang kita cita-citakan," tuturnya. 

Sponsored

Sementara, Peneliti Politik Indonesian Public Institute Jerry Massie menghimbau kepada para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 untuk menghormati keunggulan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, meski baru dari hasil hitung cepat.

"Keunggulan Jokowi perlu dihormati, tapi ini masih quick count. Tinggal menunggu real count nanti akan dirilis KPU, satu bulan setelah pencoblosan," katanya kepada Alinea.id dari New York, Amerika Serikat, Jumat (19/4).

Prabowo mesti legowo terhadap realitas politik yang ada, walupun telah berjuang keras dalam pertarungan Pilpres 2019.

"Semangat juang Prabowo luar biasa kendati kalah. Ini adalah kekalahan kedua dari Jokowi," jelasnya.

Jarry pun mengapresiasi, semua stakeholders yang telah menjamin jalannya proses Pemilu 2019, berlangsung aman dan kondusif.

"Pertarungan keduanya berlangsung aman. Kendati ada isu people power. Tapi kecil kemungkinan. Alasannya aparat keamanaan sudah mengantisipasi," katanya. 

Sementara kepada pendukung Jokowi-Ma'ruf, sebaiknya tidak terlalu berlebihan merayakan kemenangan. Apalagi proses penghitungan masih berjalan di Komisi Pemilihan Umum KPU. "Gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sudah tercium. Kemenangan Jokowi masih belum mulus masih ada kerikil, yakni gugatan ke MK," katanya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid