sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peleburan Kemenristek akibatkan pengembangan vaksin Merah Putih mandek

Netty berharap, rencana pembubaran Kemenristek tidak menghambat proses pengembangan vaksin Merah Putih.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 14 Apr 2021 08:26 WIB
Peleburan Kemenristek akibatkan pengembangan vaksin Merah Putih mandek

Peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi pangkal penyebab mandeknya pengembangan vaksin Merah Putih.

"Hal ini, terlihat dari belum jelasnya sampai sekarang seperti apa kebijakan dan koordinasi pemerintah terhadap lembaga-lembaga tersebut di bawah naungan kementerian yang baru. Hal itu, juga yang disampaikan oleh Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio yang mengaku belum punya gambaran sama sekali," kata anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, kepada Alinea.id, Rabu (14/4).

Atas dasar itu, Netty berharap, rencana pembubaran Kemenristek tidak menghambat proses pengembangan Vaksin Merah Putih. Pasalnya, Indonesia perlu mandiri soal vaksin Covid-19 dengan memproduksi sendiri di dalam negeri.

"Kita harus belajar dari pengalaman, seperti saat pemerintah India melakukan embargo vaksin. Kejadian itu kemudian membuat kita kelimpungan dan mengganggu proses vaksinasi yang sedang berjalan," tuturnya.

Sponsored

"Karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus mendukung dan mengupayakan hadirnya vaksin karya anak bangsa sesuai dengan Inpres Nomor 6 tahun 2016," tambah Netty.

Diketahui, pengembangan vaksin Merah Putih menggantung akibat rencana pemerintah yang akan melebur Kemenristek. Salah satu pengakuan itu, datang dari lembaga yang turut berkecimpung mengembangkan vaksin Merah Putih, Eijkman.

Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio mengaku, pihaknya masih menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah usai melebut Kemenristek. Dia pun mengaku, tak memiliki gambaran terkait kelanjutan pengembangan vaksin tersebut usai pemerintah melebur Kemenristek.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid