sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembakaran di Kabupaten Dogiyai, polisi masih cari 5 pekerja

Warga di Kabupaten Dogiyai marah dan membakar satu truk serta bangunan akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 14 Nov 2022 06:27 WIB
Pembakaran di Kabupaten Dogiyai, polisi masih cari 5 pekerja

Kepolisian Polres Dogiya, BKO Brimob, dan Datgas Damai Cartenz melakukan pencarian atas beberapa masyarakat yang hilang akibat peristiwa pembakaran yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11). Mereka adalah pekerja jalan dari CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika.

"Masih terdapat lima pekerja yang belum ditemukan dan diketahui kondisinya, yakni atas nama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni. aparat kepolisian akan kembali melanjutkan pencarian saat terbit matahari," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Minggu (14/11) malam.

Sementara pada Minggu (13/11), pencarian dilakukan dari pukul 08.30 WIT hingga 19.00 WIT. Pencarian dilakukan di sekitaran tempat kejadian peristiwa pembakaran yang dilakukan massa. Dan polisi menemukan enam korban yang lima di antaranya pekerja atas nama M. Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), Willy (35) dan satu penjaga kios atas nama Ikbal.

“Untuk korban M. Nasir, Alif dan juga Randa ditemukan pihak kepolisian sekitar pukul 12.43 WIT di rumah milik pastoran di Kampung Bukapa, mereka bertiga diamankan masyarakat sekitar setelah dapat melarikan diri dari amukan massa,” kata Kamal.

Pada sore hari, polisi berhasil menemukan dua karyawan lain, yakni Lukman dan Willy. Korban dibawa anggota DPRD Simon Petrus Pikey ke Polres Dogiyai.

“Lukman dan Willy diketahui pada saat kejadian menyelamatkan diri ke gereja bersama dua teman lainnya. Namun karena ada informasi bahwa massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun. Pada saat itu juga dua teman lainnya tersebut terpisah sehingga tidak diketahui persembunyiannya,” ujarnya.

Setelah dirasa aman, Lukman dan Willy kemudian menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi dan ditemukan guru yang kemudian membawa mereka ke Simon Petrus agar dapat mengantarkan ke Polres Dogiyai.

“Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan mengalami patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh oknum masyarakat, dan Willy masih mengalami trauma,” ucapnya.

Sponsored

Pada malam hari atau sekitar pukul 19.00 waktu setempat, polisi menemukan satu korban atas nama Ikbal di sekitaran Kampung Ikebo, namun dalam kondisi sudah terkubur tidak jauh dari rumahnya yang sudah hangus terbakar.

“Mayat saudara Ikbal, kami temukan di dalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak. Kami mengetahui hal tersebut juga atas informasi yang diberikan Simon Petrus Pikey,” jelasnya.

Polisi memastikan korban selamat telah diamankan di Mapolres Dogiyai bersama masyarakat lainnya, dan untuk korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya disemayamkan di kampung halamannya.

Peristiwa ini bermula ketika warga di Kabupaten Dogiyai marah yang dipicu oleh kecelakaan lalu lintas yang menewaskan anak berusia lima tahun karena ditabrak truk pengangkut material bahan bangunan, yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jalan di Dogiyai, Sabtu (12/11).

Akibat kerusuhan itu, truk dan sejumlah bangunan dibakar massa. Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, kantor Dinas Pendidikan, kantor Dinas Keuangan, kantor Inspektorat, kantor Dinas Lingkungan Hidup, dan kantor Dukcapil.

Berita Lainnya
×
tekid