sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembebasan lahan Kampung Bayam turut pengaruhi pembangunan JIS

Masih ada sekitar 74 kepala keluarga (KK) Kampung Bayam yang bertahan di pemukimannya.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 27 Apr 2021 16:12 WIB
Pembebasan lahan Kampung Bayam turut pengaruhi pembangunan JIS

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mengakui, berlarut-larutnya pembebasan lahan terdampak Jakarta International Stadium (JIS) di Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), memengaruhi pembangunan.

"Kalau persentase, memang mengalami kelambatan. Semua tidak semata-mata Kampung Bayam, tapi Kampung Bayam punya kontribusi iya," ucap Corporate Communications Manager Jakpro, Melisa Sjach, Senin (26/4) malam.

Kendala pemasangan atap stadion ikut memengaruhi. Karenanya, progres pengerjaan megaproyek di pesisir Ibu Kota itu mencapai 54,936% dari rencana 59,819% pada pekan ke-86. "Deviasinya -4,856%," jelasnya.

Berdasarkan data Jakpro, masih ada sekitar 74 kepala keluarga (KK) bertahan di Kampung Bayam. Mereka tersebar di dua blok.

Sebanyak 41 KK di antaranya, yang berada di blok A-3, telah meneken berita acara serah terima (BAST) aset, yang termasuk bagian dari rencana pemukiman kembali (resettlement action plan) dan lokasinya berada dekat stadion. Adapun 33 KK lainnya belum menandatangani BAST dengan alasan tertentu.

‌"Concern kita (sementara terhadap) 41 karena lokasinya berdekatan salah satu dari 8 kolom (atap JIS). Itu nanti akan ada alat crane atau apa, nanti bisa kena (berisiko)," paparnya.

Perusahaan menargetkan pembangunan atap stadion dapat dilakukan dalam waktu dekat. Rencana awal pada akhir April 2021. "Ada tahapan kunci pada proses pembangunan yang harus kami kejar dalam waktu dekat ini, makanya kami berupaya dengan sungguh-sungguh," ujarnya.

Para penghuni blok A-3 Kampung Bayam, sambung Melisa, siap menempati hunian sementara (huntara) di Jalan Tongkol, Jakut, yang difasilitas pemerinta kota (pemkot) setempat. Namun, hanya baru berdiri tiang-tiang bangunan tanpa dinding dan atap.

Sponsored

"Mereka minta pemahaman (Jakpro ikut membangun huntara, red)," ujarnya. "Kita bukan enggak bisa bantu, tapi nanti kena masalah karena sudah masuk dari bagian resettlement action plan (kompensasi, red)."

Perusahaan pelat merah Jakarta ini menggunakan beberapa komponen dalam menghitung nilai kompensasi kepada warga terdampak JIS, stadion dengan kapasitas hingga 82.000 penonton. Pertama, struktur bangunan permanen atau tidak dan luasan lahan.

Kedua, sebagai pemilik lahan atau penyewa. Kemudian, memasukkan biaya yang dibutuhkan warga terdampak untuk memobilisasi barang-barangnya ke lokasi baru.

Selanjutnya, menghitung biaya sewa untuk 1 tahun dengan mengacu standar rerata di area Papango. Terakhir, memasukkan omzet warga pemilik warung terdampak rata-rata per bulan.

Sementara itu, progres relokasi 33 KK terdampak lainnya masih dalam tahap dialog. Mereka dikoordinasi LBH Bulan Bintang.

"Ada warga yang muter mau langsung (komunikasi tentang kompensasi) ke kami, tapi kami enggak mau. Kita sudah komitmen ke LBH dengan harapan jadi penengah," ucap Melisa.

Dialog sedikit terkendala lantaran nilai kompensasi yang diajukan LBH Bulan Bintang Rp250 juta per KK. Angka tersebut melampaui kalkulasi Jakpro, yang dibantu pihak konsultan dan kantor jasa penilai publik (KJPP).

"Angka (sebenarnya) itu tidak sebegitu. Kalaupun ada (yang hingga Rp250 juta berarti) punya aset gede dan enggak mungkin sebanyak segitu," katanya.

Jakpro pun berharap ke-33 warga blok A-2 tersebut bersedia menerima kompensasi yang dihitung perusahaan berdasarkan indikator-indikator tertentu. Meski demikian, dipastikan akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan dialog untuk mendapatkan kesepakatan.

"Kami tidak akan menggunakan dan memilih cara pemaksaan. Tidak ada kekerasan juga, ya," tegas Melisa. "Kita (juga) tidak ingin sampai ke pengadilan karena capai."

Berita Lainnya
×
tekid