Pemeriksaan HRS diantar massa, Polri: Negara tak kalah dengan premanisme

Polri mengaku tidak menyiapkan pengamanan khusus saat pemeriksaan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Polda Metro Jaya, Selasa (1/12) besok. HRS disebut akan diantarkan oleh Bantuan Hukum Front (BHF) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Awi Setiyono mengaku hanya memegang prinsip tidak takut dengan banyaknya jumlah massa yang akan mengantarkan pentolan FPI itu saat menjalani pemeriksaan. 

"Yang jelas gini, negara tidak boleh kalah dengan premanisme," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/11).

Sementara itu, tim advokasi FPI Aziz Yanuar tidak membeberkan apakah HRS akan memenuhi panggilan penyidik besok. Dia hanya memastikan HRS dalam kondisi sehat. "Besok dikabari," ucap Aziz saat dikonfirmasi, Senin (30/11).

Untuk diketahui, HRS dan menantunya, Habib Hanif Alatas, dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam penyidikan dugaan pelanggaran protokol kesehatan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan resepsi pernikahan. 

Pemanggilan HRS merupakan pertama kalinya. Sedangkan sang menantu, Habib Hanif Alatas, sudah pernah dipanggil dalam proses klarifikasi meski mangkir.

Dalam perkara ini, Polri menyatakan adanya pelanggaran protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, serta resepsi pernikahan anak HRS. Polri menduga adanya pelanggaran protokol kesehatan sesuai ketentuan Pasal 93 Undang-Undang Tahun 2018 tentang karantina.