sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dukung PJJ, pemerintah anggarkan triliunan subsidi kuota internet

Kemendikbud menggandeng Google Classroom dan Amazon.com dukung PJJ.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 29 Jul 2020 18:48 WIB
Dukung PJJ, pemerintah anggarkan triliunan subsidi kuota internet

Pemerintah menganggarkan lebih dari Rp1 triliun untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring di tengah Pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Aris Junaedi alam Webinar dengan tema "Menggugat Sistem Pendidikan Saat Pandemi Covid-19" , Rabu (29/7).

Anggaran ini, jelas Aris, akan digunakan untuk mensubsidi pulsa internet dan infrastruktur jaringan aplikasi pembelajaran.

Pernyataan Aris tersebut menjawab temuan faktual yang diungkap pembicara sebelumnya, Ketua ILUNI Sekolah Pasca Sarjana UI, Dr Audrey Tangkudung.

Dalam Webinar tersebut, Audrey memaparkan kondisi ketimpangan dan ketidakadilan dalam sistem pendidikan secara online antara Jakarta dengan daerah, di era pandemi Covid-19.

"Inilah kendala yang selama ini dihadapi dalam sistem pendidikan secara online di era pandemi Corona," kata Direktur Televisi Daerah ini.

Menyikapi kondisi ini, Aris Junaedi mengatakan Kemendikbud telah bekerja sama dengan Kominfo untuk menyediakan layanan kuota berbiaya murah bagi pengajar dan peserta didik.

"Kami juga menggandeng sejumlah provider dan aplikasi. Di antaranya dengan kerjasama dengan Google Classroom dan Amazon.com," paparnya.

Sponsored

Untuk sistem PJJ, pemerintah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp1 triliun untuk mensubsidi uang kuliah dan pulsa kuota internet. Bahkan, pemerintah juga mengalokasikan Rp1,5 triliun untuk mahasiswa terdampak Covid-19.

"Pemerintah menetapkan pembelajaran jarak jauh akan dilaksanakan hingga awal tahun 2021," bebernya.

Turut hadir dalam Webinar tersebut, praktisi media dan Wakil Pemimpin Redaksi RTV Makroen Sanjaya menegaskan, negara atau pemerintah harus hadir untuk mengatasi kendala proses belajar mengajar jarak jauh melalui daring atau online.

"Metode pembelajaran secara online juga kalau bisa memanfaatkan aplikasi media sosial sebagai salah satu sarana dalam mentransformasikan materi pembelajaran," terangnya.

Sementara itu, Ketua STIE Bisnis Indonesia Dr Dyah Eko Sulistyowati mengatakan, pembelajaran jarak jauh ditengah pandemi Covid-19 justru memberikan berkah.

Alasannya, karena sejumlah kampus justru panen mahasiswa yang mendaftarkan kuliah makin meningkat karena kemudahan dalam sistem mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Ada berkahnya juga khususnya program Pasca Sarjana, kuliah jadi bisa dilakukan dari mana saja sehingga mahasiswa lebih menghemat biaya transportasi, biaya kuliah ke kampus," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid