sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah didorong bangun sekolah darurat di Lombok

Terdapat ratusan sekolah dalam kondisi rusak akibat terdampak gempa Lombok.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Selasa, 14 Agst 2018 10:53 WIB
Pemerintah didorong bangun sekolah darurat di Lombok

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk membangun sekolah-sekolah darurat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab terdapat ratusan sekolah dalam kondisi rusak akibat terdampak gempa Lombok yang terjadi pada Minggu (5/8).

"Di Kota Mataram yang lokasi cukup jauh dari pusat gempa, ada beberapa sekolah rusak karena temboknya bergeser," kata komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti, di Jakarta, Selasa (14/8).

Menurut catatan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga Minggu (12/8), terdapat 606 satuan pendidikan yang terdampak gempa Lombok.

Satuan pendidikan yang paling banyak terdampak gempa adalah tingkat SD yang mencapai 341 sekolah. Selain itu, ada 92 SMP, 55 SMA, 42 SMK, 69 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan enam Sekolah Luar Biasa (SLB).

Selain itu, terdapat 977 ruang kelas yang mengalami rusak berat. Serta, 371 ruang kelas lain mengalami rusak sedang, sedangkan 415 ruangan lain rusak ringan.

Lalu, sekitar 34 pondok pesantren juga terkena dampak gempa berkekuatan 7,0 skala richter. Sekitar 21 pondok pesantren di antaranya berada di Kabupaten Lombok Utara, delapan di Kabupaten Lombok Barat, dan lima lainnya berada di Lombok Timur yang dilaporkan rusak berat.

Di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, sembilan pesantren mengalami rusak ringan, sementara 12 pesantren lainnya mengalami kerusakan sedang.

Sementara itu, gempa juga mengakibatkan 3.639 siswa dan guru harus mengungsi dari kediamannya. Sejumlah 17 orang siswa dilaporkan meninggal, 56 mengalami luka-luka, dan 19 siswa lainnya harus menjalani rawat inap.

Sponsored

Menurut Retno, proses pembangunan atau perbaikan gedung sekolah yang terdampak gempa akan membutuhkan waktu lama. Meski demikian, hak anak untuk mendapat pendidikan dan pembelajaran harus tetap dipenuhi.

"Tidak mungkin sekolah diliburkan dalam waktu lama, menunggu gedung-gedung sekolah dibangun atau diperbaiki," katanya.

Sumber: Antara

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid