sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah diimbau pantau kendaraan pribadi saat libur Nataru

Beberapa fakta lapangan menunjukan, angkutan kendaraan darat pribadi maupun sewa, tidak menerapkan pengendalian prokes. 

Zahra Azria
Zahra Azria Senin, 21 Des 2020 13:14 WIB
Pemerintah diimbau pantau kendaraan pribadi saat libur Nataru

Pandemi Covid-19 sejak Februari 2020 hingga sekarang, telah menghantam sektor transportasi. Bahkan Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menyebutkan, penerbangan di 16 bandara utama terjadi penurunan sebanyak 78% wisatawan mancanegara (wisman). 

Padahal menurut Agus, potensi penularan Covid-19 saat menggunakan transportasi secara umum di dalam moda, baik pesawat, kapal, kereta api relatif kecil, karena sudah menjalankan dan patuh pada protokol kesehatan (prokes).

Sedikit berbeda dengan penggunaan kendaraan pribadi ataus sewa. Beberapa fakta lapangan menunjukan, angkutan kendaraan darat pribadi maupun sewa, tidak menerapkan pengendalian prokes. 

“Untuk kendaraan pribadi, kendaraan sewa, dan lain-lain yang saat ini melakukan perjalanan darat ini luar biasa. Selain impor Covid, tetapi nanti juga ada potensi transmisi lokal. Karena kendaraan darat itu memiliki karakteristik yang khusus door to door, ini yang perlu untuk dipantau,” imbuh Ketua Umum MTI dalam Webinar Mudik Natal dan Tahun Baru 2021 di Masa Pandemi Covid-19 pada Senin (21/12).

Potensi impor Covid-19 terutama terjadi pada perjalanan dari zona tinggi ke zona rendah atau sebaliknya. Di sisi lain, pemerintah kabupaten atau daerah yang menjadi tujuan wisata seperti DIY dan Bali, kemampuannya sangat terbatas di dalam mengelola pengendalian Covid-19.

Kendati begitu, sejumlah daerah telah mulai menerapkan kebijakan lokal untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

“Seperti di Yogyakarta, ada satu kebijakan di mana orang-orang Yogya jangan ke luar. Biarlah tamu itu berdatangan di Yogya, tetapi warga lokal tidak boleh ke luar. Ini adalah salah satu kebijakan lokal,” ujar Agus.

Sementara itu Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menyebutkan, libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) dihadapi pemerintah daerah dengan harap harap cemas. Di satu sisi wisatawan mendatangi daerahnya artinya pundi devisa bertambah. Namun di sisi lain ada rasa khawatir setelah libur Nataru mengenai angka terkonfirmasi Covid yang melambung.

Sponsored

Menurutnya, implementasi protokol kesehatan di angkutan umum pada sektor transportasi udara dan darat khususnya kereta api jauh lebih paten dan tertib.

“Saya sudah ke luar kota dengan jalur udara sekitar empat atau lima kali da saya amati memang sektor udara, jauh lebih paten dalam menerapkan prokes. Baik di bandara, saat check-in ataupun di ruang tunggu atau bahkan di pesawat, ini yang saya amati,” kata Tulus.

Namun Tulus juga masih menemukan adanya pelanggaran kapasitas maskapai terentu dengan kapasitas kursi 100% terisi. Dari kasus tersebut ia menyatakan tidak ada sanksi dari regulator, padahal jelas melanggar aturan kapasitas yang seharusnya hanya berisi 70%.

“Kalo Garuda, yang kita amati isinya hanya 62%, tetapi banyak maskapai tertentu yang mengisi 100%,” imbuhya.
 

Berita Lainnya
×
tekid