sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah paparkan strategi pengadaan vaksin Covid-19

Ada dua jenis strategi yang diterapkan pemerintah untuk mengamankan vaksin bagi rakyat Indonesia.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 24 Okt 2020 17:44 WIB
 Pemerintah paparkan strategi pengadaan vaksin Covid-19

Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah terus berupaya mengamankan dan melancarkan pengadaan vaksin Covid-19. Menurut dia, ada dua jenis strategi yang diterapkan pemerintah untuk mengamankan vaksin bagi rakyat Indonesia.

"Strategi pertama adalah bilateral, artinya kami melakukan pendekatan kepada semua perusahaan vaksin secara one on one," ujar Budi dalam webinar Harian Kompas dengan tema 'Strategi Indonesia Keluar dari Pandemi', pada Sabtu (24/10).

Budi menjelaskan, Indonesia telah melakukan pendekatan terhadap seluruh produsen kandidat vaksin internasional dengan total 11 perusahaan. Hanya tiga yang tidak berusaha dijangkau oleh Indonesia yakni Johnson & Johnson dan Moderna dari Amerika Serikat, serta Gamaleya dari Rusia.

"Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendekati perusahaan-perusahaan farmasi itu karena kami business entity, jadi bisa lebih luwes. Kami juga yang mencoba buka jalur komunikasi dengan produsen kandidat vaksin," tutur dia.

Lalu, strategi kedua yang digunakan untuk pengadaan vaksin Covid-19 adalah multilateral melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Budi memaparkan, WHO sebagai salah satu pilar pengembangan vaksin telah membentuk COVAX Facility bersama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) untuk memastikan akses vaksin yang merata bagi semua negara.

"WHO tidak individualistis, mereka memikirkan negara-negara miskin yang juga harus bisa mendapat akses terhadap vaksin Covid-19," jelas Budi. "Harus ada prinsip multilateralisme karena pandemi ini adalah masalah global."

WHO, sambungnya, menyatakan akan membantu mengamankan 3% stok vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi tenaga medis di masing-masing negara.

Sponsored

Setelah itu, WHO secara bertahap akan meningkatkan kapasitas hingga 20% yang merupakan rata-rata jumlah orang berisiko tinggi atau rentan di setiap negara.

"Sisanya yakni 60% hingga 70% pengadaan vaksin untuk mencapai herd immunity itu adalah tugasnya masing-masing negara," lanjut Budi.

Dalam upaya pengadaan vaksin Covid-19, Budi menegaskan objektif utama pemerintah adalah untuk secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya mengamankan vaksin bagi rakyat Indonesia.

"Namun, vaksin yang diamankan harus memenuhi standar keamanan dan efikasi milik WHO," tutur dia. "Standar itu tidak bisa ditawar."

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid