sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah pastikan pemulihan ekonomi tetap berjalan

Pemulihan ekonomi tetap diutamakan bersama program pencegahan Covid-19.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Kamis, 10 Sep 2020 16:11 WIB
Pemerintah pastikan pemulihan ekonomi tetap berjalan

Rapat koordinasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) bersama delapan kepala daerah, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyepakati akan menyeimbangkan tindakan pencegahan coronavirus baru (Covid-19) dan pemulihan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite PC-PEN, Airlangga Hartarto, mengatakan, pemerintah pusat dan daerah dalam dua hal tersebut bergerak dalam satu bahasa dan tindakan.

"Dan rapat koordinasi yang tadi dilakukan, adalah untuk menyeimbangkan dan juga mengoordinasi hal-hal yang menjadi masukan-masukan ataupun concern-concern yang ada," katanya dalam jumpa pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (10/9).

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, pemerintah terus mendorong sektor-sektor produktif tetap berjalan dan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, mendorong adanya kampanye jaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Ini yang sangat relevan terkait dengan kegiatan pilkada (pemilihan kepala daerah) ke depan," ucapnya.

Untuk aktivitas perkantoran sendiri, aparatur sipil negara (ASN) tetap bekerja sesuai peraturan yang diterbitkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Karenanya, akan diatur pola kerja dari rumah dan kantor.

"Tentunya kalau untuk pekerjaan perkantoran tetap disiapkan flexible working. Jadi, ada yang kerja di rumah, ada yang kerja di kantor. Nanti tentu presentasinya akan ditentukan," jelasnya.

Airlangga menambahkan, pemerintah bakal menggelar operasi yustisi atau mengetatkan kedisiplinan masyarakat terkait protokol kesehatan. Kegiatan tidak hanya di ruang publik, melainkan menyasar perkantoran.

Sponsored

Terkait penanganan SARS-CoV-2 sendiri, dirinya menyebut, sebanyak 71,5% pasien di Indonesia sembuh dan tingkat kematian (case fatality rate) 4,1%. "Kalau kita lihat khusus, misalnya DKI, itu kesembuhannya sekitar 75,2%," ucapnya. 

Berita Lainnya
×
tekid