sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah tetapkan awal puasa Ramadan besok

Sidang isbat penetapan awal Ramadan dihadiri berbagai perwakilan ormas, termasuk MUI.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 12 Apr 2021 19:39 WIB
Pemerintah tetapkan awal puasa Ramadan besok

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa (13/4) besok. Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat penentuan awal puasa tahun 2021, di Kantor Kementerian Agama Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (12/4), diumumkan langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Sidang isbat dihadiri berbagai perwakilan organisasi masyarakat (ormas) dan negara-negara sahabat, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Di sidang isbat tadi, kami mendapatkan laporan sudah ada 13 orang yang di bawah sumpah menyaksikan bahwa hilal sudah dilihat, sehingga keputusan dari sidang isbat tadi tanpa ada perbedaan, tanpa ada disenting opinion, bersepakat kami menetapkan bahwa 1 Ramadan 1442 Hijriyah jatuh pada tanggal 13 April,” ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya.

Sementara itu, anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya menyebut, ijtimak (peristiwa bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama) terjadi pada Senin (12/4) sekitar pukul 09.31 WIB. Ketika matahari terbenam, kata dia, ijtimak sudah terjadi di seluruh Indonesia.

Misalnya, sambung Cecep, di pos obervasi bulan (POB) Cibeas, Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari berada pada 3,59 derajat, dengan umur bulan 8 jam 23 menit 12 detik. Jarak busur (elongasi) bulan dari matahari 4,30 derajat.

Jadi, jelasnya, hilal awal Ramadan 1442 H pada Senin (12/4) telah memenuhi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

“Bagaimana dengan di POB (Cibeas, Pelabuhan Rabu) sudah memenuhi kriteria MABIMS. Inilah kriteria yang kita pegang sebagai kesepakatan negara serumpun,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, jumlah lokasi pemantauan hilal yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Tahun ini bertambah, yaitu di masjid KH Hasyim Asyari, Jakarta, dan Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumater Itera, Lampung.

“Awalnya 86 titik, belakangan ada 2 tambahan. Jadi, ada 88 lokasi rukyatul hilal yang terbentang dari mulai Aceh sampai dengan Papua,” tutur Cecep.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid