sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemilu masih manual, KPU tidak khawatir diretas

Komisioner KPU Viryan Azis menegaskan pelaksanaan Pemilu di Indonesia bukanlah Pemilu elektronik atau e-voting. 

Robi Ardianto
Robi Ardianto Kamis, 06 Des 2018 13:47 WIB
Pemilu masih manual, KPU tidak khawatir diretas

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mengkhawatirkan dengan adanya ancaman serangan siber dalam rekapitulasi penghitungan suara pada Pemilu 2019. Sebagaimana terjadi di luar negeri dimana hasil Pemilunya berubah karena diretas.

Komisioner KPU Viryan Azis menegaskan pelaksanaan Pemilu di Indonesia bukanlah Pemilu elektronik atau e-voting. 

"Pemilu 2019 itu, dilakukan secara manual sama seperti sebelumnya," katanya setelah melakukan diskusi publik tentang 'Tantangan Keamanan Siber dalam Pemilu 2019' di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat (6/12).

Alasannya, berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017, pelaksanaan Pemilu 2019 dihitung dan ditetapkan secara manual. 

Sementara fungsi IT Pemilu hanya sekadar alat bantu untuk menyampaikan informasi kepada publik terkait dengan proses dan perkembangan hasil penghitungan dan penetapan hasil Pemilu. 

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait hasil Pemilu 2019. Sebab sistem pemilu di Indonesia masih menggunakan hasil Pemilu manual, bukan elektronik. 

Beberapa waktu lalu situs KPU memang sempat terjadi peretasan walaupun pada akhirnya dapat diatasi oleh tim IT KPU.  "Memang menyisakan luka dan sedikit banyak terpengaruh," katanya. 

Setelah peretasan tersebut KPU menutup beberapa fitur. Tujuannya menjaga agar KPU tidak sampai terjadi kebobolan kembali. 
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid