sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ratusan pencari suaka masih bertahan di eks Gedung Kodim

Akhir Agustus lalu adalah batas akhir para pencari suaka tinggal di eks Gedung Kodim. Namun, hingga September ratusan suaka masih menetap.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 02 Sep 2019 11:33 WIB
Ratusan pencari suaka masih bertahan di eks Gedung Kodim

Para pencari suaka masih mendiami bekas Gedung Kodim di Kalideres, Jakarta Barat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya memberi tenggat kepada mereka untuk meninggalkan lokasi itu paling lambat Sabtu (31/8) lalu. 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menjelaskan, masih ada ratusan pencari suaka yang bertahan di lahan eks Gedung Kodim di Kalideres, Jakarta Barat. Jumlahnya sekitar 300-an orang.

Taufan menyebut, mereka bertahan di kawasan Kalideres lantaran United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) masih melakukan proses relokasi dari kawasan eks Gedung Kodim di Kalideras ke hunian baru yang disewa.

"Masih, karena pekerjaan pemindahan itu belum selesai semua dari UNHCR. Mereka belum tuntas memindahkan 300 lebih orang di sana, memfasilitasi sewa tempat atau kos," ujar Taufan saat dihubungi, Senin (2/9).

Menurutnya, Pemprov DKI memberikan kelonggaran waktu proses relokasi tersebut. Saat ini, proses negosiasi dan musyawarah bersama antara Sekda DKI Jakarta, Kemenko Polkuham, dan Kemenlu akan dilakukan untuk memecahkan masalah.

"Negosiasi ini kami anggap sebagai rasa kemanusiaan saja. Batas waktu ini mau tidak mau akhirnya menjadi fleksibel. Tapi hari ini akan ada tindakan yang tegaslah, akan rapat bersama UNHCR," ucapnya.

Taufan berharap, musyawarah tersebut dapat segera menuntaskan masalah tersebut. Saat ini, pihaknya masih memberikan bantuan kepada pencari suaka yang bertahan.

"Untuk sementara logistik yang kami berikan adalah listrik dan air, dengan rasa kemanusiaan kami tidak mungkin bisa putuskan. Untuk listrik juga mendapat bantuan dari Sekolah Dian Harapan, mereka swadaya, sama sebagian listrik dari Pemda," ujarnya.

Sponsored

Sementara untuk bantuan makanan, lanjut Taufan, hal itu sudah diambilalih UNHCR sejak 31 Agusutus 2019 lalu. Pasalnya, Pemprov DKI tidak memiliki kapasitas untuk membantu makanan lagi.

"Makanan ditanggung UNHCR, kemarin siang saat saya ke sana ada 700 boks makan siang dan 700 boks untuk makan malam dari UNHCR. Pemprov DKI benar-benar sudah menghentikan bantuan makanan," katanya.
 

Berita Lainnya
×
tekid