sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Untuk pemulihan ekonomi, Pemprov DKI utang Rp12,5 triliun ke PT SMI

Anies mengungkapkan, DKI Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dari perekonomian Indonesia.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Senin, 27 Jul 2020 13:39 WIB
Untuk pemulihan ekonomi, Pemprov DKI utang Rp12,5 triliun ke PT SMI

Pemprov DKI Jakarta mendapatkan pinjaman untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani pengajuan pinjaman uang kepada PT Sarana Multi Infrastruktur di kantor Kementerian Keuangan, Senin, (27/7).

Pemprov DKI mengajukan pinjaman Rp12,5 triliun yang nantinya disalurkan ke Bank Pembangunan Daerah (BPD). Anggaran sebesar Rp4,5 triliun akan digunakan tahun ini dan Rp8 triliun dipakai 2021.

"Ini pertama kalinya kami mendapat pinjaman lewat SMI ini," kata Anies dalam acara yang disiarkan langsung di kanal Youtube Kementerian Keuanga (Kemenkeu) RI, Senin (27/7). 

Anies menjelaskan, dana pinjaman akan diperuntukan bagi penanganan sejumlah sektor di antaranya pengendalian banjir, peningkatan layanan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur transportasi, infrastruktur pariwisata, kebudayaan, dan olahraga. "Jadi, ada beberapa sektor yang nanti akan dibantu untuk pendanaan," jelas Anies.

Anies mengungkapkan, DKI Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dari perekonomian Indonesia. Karena itu, suntikan dana diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi di ibu kota yang banyak terdampak akibat pandemi Covid-19. "Kami mempercepat pemulihan di Jakarta akan berdampak nasional," bebernya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, DKI Jakarta menyumbang 18% produk domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) Indonesia.

Perekonomian di ibu kota begitu terdampak di tingkat nasional. Jika DKI Jakarta bangkit, harapannya kontribusi tersebut bisa berdampak pada peningkatan ekonomi nasional.

"DKI Jakarta itu sekitar 18% GDP kita. Kalau DKI Jakarta dan Jawa Barat bisa bangkit, dua itu sekitar 30% GDP kita. Jadi, pengaruhnya besar ke perekonomian nasional," ucap Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid