sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Jabar dapat dana segar Rp10 triliun dari pusat

Menurut Ridwan Kamil, bantuan akan dibagi untuk membantu UMKM yang terpuruk hingga proyek pembangunan strategis di Jabar.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Senin, 27 Jul 2020 17:24 WIB
Pemprov Jabar dapat dana segar Rp10 triliun dari pusat

Pemprov Jawa Barat (Jabar) menerima bantuan dana dari pemerintah pusat Rp10 triliun untuk pemulihan ekonomi. Jabar dan Jakarta, merupakan percontohan untuk pulihkan perekonomian.

"Dana bantuan Rp10 triliun yang akan disiapkan untuk Jabar. Pertama, Rp4 triliun pinjaman daerah untuk recovery ekonomi dengan bunga 0%," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjadi pembicara utama dalam Webinar bertajuk "Siasat Recovery BUMD Jabar di Era AKB" yang diadakan oleh PWI Jabar, Gedung Sate di Bandung, Senin (27/7).

Bantuan dari Kemenkeu tersebut, menurut Ridwan Kamil, akan dibagi untuk sejumlah sektor yang dimulai membantu UMKM yang terpuruk hingga proyek pembangunan strategis di Jabar.

Kemudian, untuk proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, di Kabupaten Bandung akan menggunakan skema Viability Gap Funding (VGF) dari pemerintah pusat sehingga lelang bisa dilaksanakan dengan subsidi investasi kurang lebih Rp1,8 triliun.

Dia menjelaskan, Bank Jabar Banten (BJB) sebagai BUMD juga mendapatkan penempatan pemulihan ekonomi sebesar Rp4 triliun untuk segera disalurkan kepada UMKM. "Jabar dan DKI, yang merupakan portal hampir di atas 30% ekonomi Indonesia bisa bangkit duluan," bebernya.

Ridwan Kamil meminta, kepada seluruh BUMD milik Pemprov Jabar lebih agresif melakukan perbaikan ekonomi, kinerja perusahaan hingga menjaring investor. Kemudian, dia mengaku, juga meminta strategi dan inovasi bisnis yang akan dilakukan oleh direksi dalam dua pekan ke depan.

"Provinsi Jabar itu sangat besar dan luas kue ekonominya. Nah, zaman saya semua BUMD ini harus proaktif menjadi mitra utama untuk investasi sendiri dan menjadi mitra utama untuk investasi dari luar," bebernya.

"Ada Rp57 triliun selama enam bulan invetasi datang ke Jabar. Pertanyaannya, dari Rp57 triliun ini apakah BUMD paham? Apakah BUMD ini bisa melihat? Bahwa banyak peluang kerjasama yang hadir," ujarnya.

Sponsored

Dia mencontohkan, BUMD Agro Jabar yang bergerak bidang pertanian harus bisa menangkap peluang kajian yang menyebut, bahwa pertanian adalah sektor ekonomi yang paling kuat pada masa pandemi ini.

"Jadi, BUMD ini harus menjadi pemain utama semua lini pertanian. Dan tidak melulu sebagai hulunya, tapi juga sebagai hilirnya. Artinya, agresif dalam menjalin kerjasama dalam bisnis perkebunan, punya sistem matang di bidang digital commerce-nya," kata dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid