sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Jateng bantu pengolahan limbah medis RS rujukan Covid-19

Upaya tersebut dilakukan demi mencegah kontaminasi yang disebabkan oleh limbah medis.

Tri Kurniawan
Tri Kurniawan Selasa, 28 Jul 2020 12:16 WIB
Pemprov Jateng bantu pengolahan limbah medis RS rujukan Covid-19

Tingginya kasus Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) pastinya juga disertai peningkatan jumlah limbah medis. Karena hal tersebut, Pemprov Jateng berusaha mengoptimalkan pengolahan limbah medis, dengan membantu perizinan pengolahan limbah medis mandiri pada rumah sakit rujukan Covid-19 di Jateng.

Upaya tersebut dilakukan demi mencegah kontaminasi yang disebabkan oleh limbah medis. Penanganan limbah medis harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Apalagi limbah medis merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Saat rapat bersama pengelola rumah sakit rujukan Covid-19, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengatakan, akan membantu mengurus izin pembakaran limbah medis pada rumah sakit rujukan Covid-19.

"Hal tersebut dikarenakan banyak rumah sakit yang sudah memiliki insenerator atau alat pembakaran medis, tetapi tidak bisa beroperasi karena terkendala izin dari Kementerian Lingkungan Hidup," kata dia di Jateng, Selasa (7/7).

Menurut Gubernur Jateng, terdapat 10 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah yang memiliki insenator kurang dari 800 derajat Celsius. Padahal berdasarkan syarat dari Kementerian Lingkungan Hidup, insenerator pengolahan limbah medis harus memiliki suhu minimum 800 derajat Celsius.

Di sisi lain, pihak rumah sakit mengatakan mampu menaikkan suhu insenatornya hingga 1.000 derajat Celsius. Maka, Gubernur Jateng meminta Dinas Kesehatan untuk mendata 10 rumah sakit tersebut dan akan membantu pengurusan izin pengolahan limbahnya ke Kementerian Lingkungan Hindup.

Gubernur Jateng juga menambahkan bahwa limbah medis bukan persoalan biasa karena berpotensi membawa virus. Oleh karena itu, Gubernur Jateng menginginkan pengolahan limbah medis yang cepat dan tepat, karena selama ini pengolahan limbah medis masih melibatkan pihak ketiga.

“Bukan saya tidak percaya dengan pihak ketiga, tetapi saya ingin ini bisa lebih cepat dan tepat penanganannya,” tambah Gubernur Jateng.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid