Pemprov Jatim akan rekayasa hujan
Mengingat tingginya intensitas hujan. Mencapai 150 milimeter per detik.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berencana melakukan rekayasa cuaca. Mengingat tingginya intensitas hujan. Mencapai 150 milimeter per detik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menggandeng militer dalam penerapan teknik modifikasi cuaca (TMC) tersebut. Dengan menebar garam (NaCl) ke awan menggunakan pesawat TNI AU.
"Kita mengalihkan hujan dengan memecah konsentrasi awan kumulonimbus. Hujan dialihkan ke laut dan intensitasnya diturunkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, di Kota Surabaya, Selasa (7/1).
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mula-mula menginventarisasi awan kumulonimbus yang berpotensi menurunkan hujan dengan intensitas tinggi. Kemudian, garam ditebar. Agar awan dialihkan ke laut.
TMC, terang dia, sama halnya dengan teknik menurunkan hujan kala kemarau. Pada musim hujan, garam ditebar untuk menurunkan intensitasnya.
Rekayasa cuaca tersebut biasa dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Kami sendiri baru tahu," ucap Suban.
Sekretaris Daerah Jatim, Heru Tjahjono, menambahkan, pemprov telah berkoordinasi dengan pusat terkait TMC. Namun, kabupaten/kota diminta tetap siaga menghadapi bencana.
Terlebih, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi per 16 Desember 2019. Berlaku selama 150 hari sejak diputuskan.
Mantan Bupati Tulungagung itu pun berharap, masyarakat yang tinggal di hulu sungai menjaga kebersihan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan. Agar aliran air lancar.
"Kita berdoa agar intensitas hujan di bawah 100 milimeter. Sehingga, tidak banjir," tutup Heru.
Modifikasi cuaca sebelumnya dilakukan BPPT, Jumat (3/1). Agar mengurangi curah hujan penyebab banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Keputusan diambil dalam rapat koordinasi yang diikuti BNPB, BPPT, dan BMKG. Penyemaian menggunakan masing-masing satu unit pesawat Casa, CN-295, dan opsional Herules.

Asa bebas corona di Kampung Tangguh Jaya
Rabu, 27 Jan 2021 17:00 WIB
Paylater bergairah, pasar multifinance kian meriah
Selasa, 26 Jan 2021 16:36 WIB