Pemprov Jatim diminta antisipasi bencana dampak La Nina
DPRD menyebut, banyak alat peringatan dini di kawasan pantai rusak dan perlu pengadaan baru.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), diminta menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi munculnya bencana imbas La Nina mengingat menjadi salah satu wilayah langganan, terutama di kawasan pantai.
“Pemprov sudah mempunyai pemetaan daerah-daerah yang sudah menjadi langganan bencana. Perlu ditingkatkan kesiapan dan kewaspadaan untuk antisipasi bencana, terutama menekan atau meminimalisir jatuhnya korban," ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendorong demikian lantaran banyak peralatan, seperti perangkat sistem peringatan dini (early warning system/EWS), rusak dan perlu pengadaan anyar.
"Jika ada yang rusak atau memerlukan pemberian alat baru tentunya segera dilakukan," jelasnya, melansir situs web Pemprov Jatim.
Dirinya sesumbar, DPRD akan menyetujui pemakaian anggaran untuk perbaikan atau pengadaan peralatan tersebut mengingat kebutuhan EWS mendesak. "Kami akan mendukung penuh."
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi. dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina bakal terjadi di Indonesia, di mana curah hujan akan naik sekitar 20%-40%. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta jajarannya mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi dampak La Nina, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, badai, hingga bencana kekeringan.