sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Jatim tolak gunakan istilah karantina wilayah

Khofifah memilih menggunakan terminologi isolasi wilayah.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Selasa, 31 Mar 2020 09:53 WIB
Pemprov Jatim tolak gunakan istilah karantina wilayah

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menolak menggunakan termologi karantina wilayah. Namun lebih senang menggunakan proses isolasi wilayah berbasis RT atau RW. 

“Bahwa sampai dengan saat ini Pemprov Jatim tidak menggunakan termologi karantina. Kita melakukan proses isolasi kewilayahan dan itu sudah berjalan beberapa daerah apakah berbasis RT atau RW. Pada dasarnya kab/kota tertentu sudah melakukan itu,” kata Gubernur Jatim Khofifah saat jumpa pers di Grahadi, Senin (30/3/2020) malam.

Menurut Khofifah, isolasi wilayah tentunya untuk daerah tertentu yang hasil tracing ada masyarakat yang sudah terkonfirmasi kena Covid-19. 

Hal ini, jelas Khofifah, sudah dilakukan oleh kabupaten dan kota pada empat hari yang lalu dengan melakukan tertib physical distancing, yakni menutup sejumlah jalan di jam tertentu.

Dengan begitu, upaya untuk memaksimalkan kedisiplinan dan mengurangi kerumunan masyarakat di titik yang dikhawatirkan bisa menyebarkan Covid-19 bisa berjalan.

“Kalau mereka tetap berkerumun di tempat yang biasanya berkumpul itu maka potensi kemungkinan penyebarannya bisa terjadi,” katanya.

Selain sejumlah jalan, proses eleminasi penyebaran dengan melakukan tertib physical distancing juga dapat diterapkan di pemukiman dan jam tertentu.

“Pada jalan tertentu dengan arahan tertentu dan pemukiman tertentu pada jam tertentu. Itu yang dilakukan Pemprov Jatim,” tegasnya.

Sponsored

Mantan Menteri Sosial itu menyebut rata-rata daerah yang masuk area kategori merah sudah menyiapkan checkpoin. Mereka sudah menutup pintu tertentu supaya lebih terbatas aksesnya sehingga lebih mudah melakukan monitoringnya.

“Sampai disini mereka punya komitmen semua untuk menyiapkan ruang isolasi atau observasi atau isolasi wilayah RT/RW,” paparnya.

Sementara, update penyebaran covid-19 hingga Senin (30/3/2020) pukul 16.00 mulai ada perubahan, karena yang terkonfimasi positif hanya bertambah satu orang, sehingga totalnya menjadi 91 orang. Pasien yang dinyatakan positif dari Situbondo.

Sedangkan hasil tracing untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) bertambah 30 orang, sehinga totalnya menjadi 366 orang. Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pengamatan) bertambah 741 orang sehingga totalnya menjadi 5.812 orang.

“Alhamdulillah hari ini ada berita gembira, ada yang sembuh 3 orang dan sudah bisa pulang dari RSUD dr Soetomo Surabaya. Sehingga totalnya menjadi 16 orang yang terkonversi negative covid-19,” tuturnya.

Sementara pasien yang meninggal dunia hanya 1 orang yakni dari Pamekasan, sehingga totalnya yang meningggal menjadi 8 orang.

Sementara untuk daerah terjangkit (zona merah) Covid-19 di Jatim tidak bertambah tetap diangka 18 daerah, di antaranya: Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Gresik, Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Pamekasan.

Berita Lainnya
×
tekid